Jumat 03 Aug 2018 15:10 WIB

Kapal Perang Inggris Tiba di Jepang

Inggris mempererat hubungan dengan wilayah penting setelah keluar dari Uni Eropa.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Ilustrasi kapal perang Inggris.
Ilustrasi kapal perang Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kapal serbu amfibi unggulan Angkatan Laut Inggris HMS Albion tiba di Tokyo pada Jumat (3/8). Kehadiran kapal tersebut semakin memperluas kehadiran angkatan laut Inggris di wilayah Asia Timur hingga empat bulan ke depan.  London memperdalam hubungan militer di wilayah yang dianggapnya penting bagi keamanan global dan ekonomi saat keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

Kapal perang seberat 22 ribu ton itu merupakan kapal Angkatan Laut Kerajaan terbesar yang pernah mengunjungi Jepang dalam 26 tahun terakhir. Kapal berlabuh di Tokyo dan akan melayani masyarakat umum, pejabat Jepang, dan eksekutif industri pertahanan yang ingin menyaksikan spesifikasi kapal. Kontingen onboard sekitar 120 Marinir Kerajaan akan berlatih dengan pasukan bela diri Jepang, termasuk pendaratan bersama dengan unit laut Jepang di pantai dekat Gunung Fuji.

"Kunjungan kami di sini adalah bukti dari jangkauan global angkatan laut, Inggris yang sangat global dan tentu saja bertujuan untuk membangun ikatan kami dengan Jepang," kata Kapten Tim Neild, komandan Albion.

Karena dukungan Asia terhadap keamanan global dan pendekatan Brexit maka Inggris sedang berupaya meningkatkan hubungan ekonomi dengan Cina. Inggris juga memperdalam hubungan keamanan dengan Jepang.

Jepang yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS) merupakan negara yang dianggap terkuat atas pengaruh Cina di kawasan itu. Hal itu termasuk kontrolnya yang semakin besar terhadap Laut Cina Selatan.

Jepang dinilai ingin memiliki sekutu potensial lain di luar AS sebagai bagian dari peran keamanan regional yang lebih besar. Hal itu khususnya saat pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe mundur dari konstitusi pasca-Perang Dunia Kedua yang melarang penggunaan kekuatan militer di luar negeri.

London dan Tokyo telah mengadakan pertemuan rutin antara menteri luar negeri dan pertahanan  sejak 2015. Kedua negara juga membahas kerja sama untuk mengembangkan perangkat militer baru.

Pada konferensi pers sebelum kunjungan Albion ke Tokyo, Duta besar Inggris untuk Jepang, Paul Madden, mengatakan latar belakang  kerja sama antarkedua negara adalah ketegangan di semenanjung Korea serta tantangan yang lebih luas terhadap sistem internasional berbasis aturan.

Albion sebelumnya berlabuh di Yokosuka, yang merupakan rumah bagi USS Ronald Reagan, Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, yang telah melakukan patroli perairan di sekitar Korea Utara. Hal itu sebagai bagian dari operasi untuk menegakkan sanksi PBB yang dimaksudkan untuk membujuk Pyongyang agar menghentikan program nuklir dan rudalnya.

Albion, yang menggantikan kapal  Inggris HMS Sutherland, akan diganti oleh  HMS Argyll saat meninggalkan Asia Timur sekitar awal bulan depan. Kapal itu akan melakukan latihan angkatan laut di Timur Tengah.

Perjalanannya ke barat akan membawanya melalui Laut Cina Selatan, jalur air utama untuk perdagangan global yang diklaim oleh Cina dan sebagian beberapa negara Asia Tenggara. "Kerajaan Inggris berlangganan sistem berbasis aturan, seperti halnya Jepang dan banyak negara lain, dan kami berkomitmen untuk menegakkan sistem itu di mana pun kami beroperasi di laut lepas," kata Neild ketika ditanya tentang kegiatan maritim Cina di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement