Sabtu 04 Aug 2018 17:00 WIB

Hipnoterapi untuk Korban Gempa Lombok

Teknis pelaksanaan hipnoterapi dibuat dengan dua model.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Seorang anak menangis dipelukan ibunya di Posko pengungsian korban gempa bumi Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Kamis (2/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang anak menangis dipelukan ibunya di Posko pengungsian korban gempa bumi Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Kamis (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Puluhan praktisi hipnoterapi dari Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) membantu memulihkan psikologi korban gempa di Dusun Ketapang, Desa Madayin, Lombok Timur.

Rombongan praktisi hipnoterapi ini langsung dipimpin oleh Ketua Umum DPP PKHI Avifi Arka didampingi Ketua DPW PKHI NTB Lalu Fikri Hamzi yang juga menjadi Direktur RSUP NTB. Avifi mengatakan, teknis pelaksanaan hipnoterapi dibuat dengan dua model, yaitu hipnoterapi massal untuk korban yang mengalami trauma ringan dan hipnoterapi personal untuk korban yang mengalami trauma berat pascagempa.

"Untuk trauma berat, tim hipnoterapi akan rutin memberikan pendampingan sampai korban benar-benar bangkit mentalnya," ujar Avifi di Lombok Timur, Sabtu (4/8).

Dia menyampaikan, di dunia teknologi pikiran hipnoterapi sangat efektif dan teruji bisa membantu pasien trauma, depresi dan kecemasan. "Hasilnya sangat signifikan dan tanpa obat," katanya.

Avifi menjelaskan, hipnoterapi merupakan terapi yang menggunakan teknik hipnosis atau hipnotis yang bekerja di tataran pikiran bawah sadar pasien. Dia menyampaikan, pikiran bawah sadar sendiri berisi memori-memori permanen, termasuk memori permanen yang negatif atau trauma yang dalam kondisi hipnosis bisa dinetralisir.

"Sehingga pasien bisa terbantu bangkit dari keterpurukan mentalnya," katanya.

Baca juga: Tim Psikologi TNI Bantu Pulihkan Trauma Korban Gempa Lombok

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement