REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Warga di Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhamburan keluar rumah lantaran gempa berkekuatan 6,8 SR pada Ahad (5/8) sekira pukul 19.50 Wita.
Pantauan Republika.co.id, gempa kali ini lebih terasa dan juga relatif lebih lama dibandingkan gempa pada Ahad (29/7). Tak lama gempa terjadi, listrik padam membuat suasana terasa mencekam. Sejumlah anak-anak juga menangis akibat panik.
Baca: Info Potensi Tsunami Muncul Kurang dari Lima Menit
Seorang warga Kekalik, Mataram, Arif mengaku kaget dengan gempa yang terjadi. Arif yang sedang menonton televisi di kos langsung lari keluar begitu gempa terjadi. "Panik makanya langsung lari, tapi sempat balik ke kos sebentar ambil HP," kata dia.
Arif saat ini mengaku memilih berada di luar kos karena khawatir adanya gempa susulan. Hingga saat ini, kondisi listrik masih padam dan sejumlah warga memilih berada di luar.
Kondisi jalanan sepanjang Jalan Majapahit depan Universitas Mataram macet lantaran warga takut adanya tsunami. Mobil patroli dari kepolisian mengumumkan warga untuk kembali ke rumah karena tidak ada tsunami