Rabu 08 Aug 2018 16:36 WIB

Ini Langkah PKS Jika Kader atau UAS tak Jadi Cawapres

PKS masih menunggu keputusan Prabowo terkait cawapresnya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Simpatisan PKS
Foto: EDWIN/REPUBLIKA
Simpatisan PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin mengatakan, jika tokoh usulan partainya tidak ada yang dijadikan calon wakil presiden (cawapres) oleh Prabowo Subianto, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS akan melakukan pembahasan untuk mempertimbangkan dukungan kepada Prabowo. PKS masih menunggu keputusan Prabowo terkait cawapresnya.

"(Jika calon usulan PKS tidak jadi cawapres Prabowo) kami akan bahas di Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS untuk diambil sikap resmi partai," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (8/8).

Suhud mengatakan, saat ini partainya masih fokus menunggu keputusan Prabowo dalam menentukan siapa cawapresnya. PKS pun menyerahkan keputusan tersebut kepada Prabowo untuk memilih siapa yang akan dijadikan cawapres. Namun, lanjut Suhud, PKS mendukung jika pilihan Prabowo sesuai rekomendasi yang partainya ajukan. Yaitu, salah satu dari sembilan nama kader PKS yang sebelumnya telah diajukan atau rekomendasi Ijtima GNPF Ulama, yakni Habib Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad.

"PKS akan mendukung penuh jika yang dipilih adalah Ustaz Abdul Somad. Hasil Sidang Istimewa Majelis Syura PKS kemarin telah memutuskan rekomendasi ijtima ulama menjadi bagian yang diperjuangkan," katanya.

Setidaknya, sampai saat ini ada tiga partai yang belum menentukan arah politiknya menjelang pendaftaran peserta Pilpres 2019. Tiga itu PKS, PAN, dan PKB. PKS gencar menyuarakan agar Prabowo memilih cawapres dari kadernya, atau tokoh yang direkomendasikan Forum Ijtima GNPF Ulama pekan lalu.

PKS juga belum memastikan akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Bahkan, Presiden PKS Shohibul Iman pada Selasa (7/8) malam menyatakan poros ketiga masih sangat mungkin dibentuk meski pendaftaran pilpres tinggal dua hari lagi.

Sementara PAN, baru akan menentukan sikap politiknya setelah menggelar rapat kerja nasional. Sedangkan, PKB kondisinya mirip seperti PKS. Mereka berkeras agar ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, dipilih Joko Widodo sebagai cawapres. Bahkan, PKB juga menggulirkan wacana poros baru.

PKB mewacanakan terbentuknya poros koalisi baru dengan mengusung Gatot Nurmantyo-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2019. Wacana ini akan ditindaklanjuti PKB jika Cak Imin tidak dipilih bakal capres pejawat Joko Widodo (Jokowi) sebagai cawapres pendampingnya.

"Sikap PKB yang belum rela bila Cak Imin tidak dipilih sebagai cawapres Jokowi memunculkan spekulasi poros ketiga dengan menggandeng PAN dan PKS yang juga belum solid di koalisi oposisi dan kemudian mengusung Gatot Nurmantyo-Cak Imin sebagai capres dan cawapresnya," kata Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaid, Rabu (8/8).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement