Kamis 09 Aug 2018 23:15 WIB

Tanggap Darurat Bencana Lombok Kemungkinan Diperpanjang

Kebutuhan utama masyarakat saat ini adalah pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Sepeda tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Kamis (9/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sepeda tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Kamis (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTATA -- Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto menyampaikan tanggap darurat bencana alam gempa memang sampai 11 Agustus. Namun hal itu tidak dibatasi waktu selama mungkin bisa segera menolong masyarakat.

Dilanjutkannya, kebutuhan utama saat ini yang diperlukan masyarakat adalah pangan, akomodasi dan sanitasi yaitu pemasangan tenda, MCK dan air baik air minum maupun air bersih.

"Saat ini sudah dibuatkan sentralisasi bantuan di enam kecamatan mulai dari Kecamatan Gunungsari Lombok Barat dan lima lokasi di Kabupaten Lombok Utara dan setiap Posko disiapkan pos kesehatan dan dapur lapangan," ujarnya di Lombok Utara, Kamis (9/8).

Selain itu, ia katakan, satuan-satuan terus membantu mengevakuasi masyarakat yang kemungkinan tertimbun reruntuhan bangunan karena nyata sampai sekarang masih ada dan juga masih dilakukan pendataan penumpukan masyarakat pengungsi yang tersebar.

"Kesulitan pasti ada namun sebisa mungkin kita mampu memberikan pelayanan kepada para korban," lanjutnya.

Terkait dengan kegiatan mental healing yang dilakukah tim Psikologi TNI terhadap anak-anak korban gempa, Benny menyatakan ini merupakan sebuah konsep untuk memulihkan psikis masyarakat yang diawali dari anak-anak karena orang dewasa masih sibuk untuk mengatasi bencana itu sendiri.

"Semoga anak-anak tidak ada trauma yang berkepanjangan, berkelanjutan dan bisa normal kembali seperti biasa," katanya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement