Jumat 10 Aug 2018 00:03 WIB

Prabowo Pilih Sandiaga Uno untuk Maju Pilpres 2019

Partai Demokrat tidak ikut koalisi mendukung Prabowo-Sandiaga.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nur Aini
Momen kebersamaan Prabowo-Sandiaga Uno
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Momen kebersamaan Prabowo-Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Sandiaga Uno sebagai pendampingnya untuk maju pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden (Cawapres) diungkapkan langsung Prabowo Subianto dalam konfrensi pers di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8).

"Untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk merebut 2019-2024 adalah sebagian kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua adalah suatu kepercayaan yang sangat besar," ujar Prabowo.

"Kami sebagai anak bangsa sebagai insan hamba Tuhan akan memohon kekuatan dari yang maha kuasa Allah subhanahu ta'ala agar tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua ini," katanya menambahkan.

Menurut Prabowo, koalisi yang dibentuk oleh Partai Gerindra, PAN, dan PKS telah terbentuk secara de facto, bukan dibentuk dua atau lima hari yang lalu. Koalisi itu, kata dia, bermula dari tanggung jawab bersama sejak bersama-sama menghadapi berbagai masalah yang pelik terutama dalam Pilkada Gubernur DKI 2017 lalu. Adanya koalisi tersebut memastikan Partai Demokrat tidak bergabung untuk mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Turut mendampingi sejumlah petinggi partai politik pengusung Prabowo-Sandiaga. Mereka di antaranya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Selain itu hadir juga ratusan kader partai, relawan dan puluhan purnawirawan dari berbagai elemen yang sudah menunggu sejak siang hari. Kemudian sejumlah tokoh juga hadir, Amien Rais, Sudirman Said, Fuad Bawazier, Rachmawati Soekarnoputri, dan tokoh lainnya.

Sebelumnya, calon presiden Joko Widodo juga sudah mengungkapkan nama pendampingnya. Secara mengejutkan, Joko Widodo memilih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin. Dalam pencapresannya, Joko Widodo didukung sembilan partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo dan PKPI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement