REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengirim empat artis yang merupakan komedian ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka akan menghibur korban bencana gempa bumi di daerah tersebut, khususnya Lombok Utara.
"Empat komedian tersebut yakni Komeng,Rudi, Sipit dan Idan. Mereka sudah berangkat pada Sabtu, (11/8) siang yang nantinya bergabung di Posko PMI di NTB bersama para relawan yang sudah bertugas sebelumnya," kata Humas PMI, Atep Maulana melalui sambungan teleponnya, Sabtu (11/8).
Menurutnya, keempat komedian tersebut juga merupakan relawan PMI. Keberadaan mereka di tengah-tengah korban gempa dinilai akan sangat membantu mempercepat pemulihan trauma dan psikologinya, khususnya anak-anak.
Selain bantuan makanan, perlengkapan tidur, makan dan pakaian, korban bencana pun butuh dihibur. Ia berharap dengan kedatangan empat komedian tersebut bisa mencairkan kesedihan mereka yang tengah dirundung bencana.
Mereka pun nanti akan memberikan dukungan psikososial dan berbagai kegiatan play theraphy dengan bentuk kegiatan unik dan menarik kepada para pengungsi korban.
"Mengajak bermain, melawak, bernyanyi, dan tertawa bersama sebagai cara untuk menghilangkan trauma kepada pengungsi korban gempa Lombok," ujarnya.
Atep mengatakan pascagempa, PMI sudah mengirimkan berbagai bantuan ke NTB mulai dari relawan, tim evakuasi, tim medis (perawat, dokter, dan psikolog), serta kebutuhan darurat korban bencana.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah wilayah di Lombok belum terjangkau bantuan setelah gempa berkekuatan 7 SR pada Ahad (5/8). Hal itu karena tim masih kesulitan menjangkau wilayah tersebut.
“Hingga H+6 masih terdapat beberapa pengungsi yang belum mendapat bantuan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis pada wartawan, Sabtu (11/8).
Ia menjabarkan sejumlah daerah yang belum mendapat bantuan, yakni Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan, dan Kecamatan Pemenang di Lombok Utara. Sebab, ia menjelaskan tim kesulitan menjangkau daerah-daerah tersebut.
Selain itu, beberapa daerah di Lombok Barat juga masih sulit dijangkau. Meskipun ia mengakui, bantuan logistik terus berdatangan ke NTB dan Bali.