Senin 13 Aug 2018 12:10 WIB

39 Warga Lombok Barat Meninggal Akibat Gempa

gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan itu membuat warga ketakutan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Tulisan pengungsi korban gempa bumi dipasang di sebuah potongan kayu di sekitar lokasi tempat pengungsian darurat di Kayangan, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Tulisan pengungsi korban gempa bumi dipasang di sebuah potongan kayu di sekitar lokasi tempat pengungsian darurat di Kayangan, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kepala Bagian Humas dan Protokol Lombok Barat (Lobar) Saepul Ahkam mengatakan, sedikitnya 270.297 warga Lobar terdampak atas bencana gempa yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Apalagi dengan gempa susulan yang terjadi pada Kamis (9/8), dampaknya di wilayah tengah semakin meluas," ujar Ahkam di Lobar, NTB, Senin (13/8).

Berdasarkan data dari posko tanggap darurat Lobar, dia mengatakan korban meninggal mencapai 39 orang. Ahkam menyebutkan, gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan itu membuat warga semakin ketakutan dan memilih tinggal di pengungsian.

Ahkam menjelaskan, kondisi warga yang tinggal di pengungsian dari hari ke hari semakin memprihatinkan.  "Walau banyak sumbangan diberikan, tetap saja terasa kurang. Untuk itu, kita terus meminta agar semua pos kecamatan membuat laporan reguler dan menginformasikan kebutuhan para pengungsi," kata dia.

Ahkam menyebutkan, sejumlah kerusakan juga terjadi akibat gempa. Ia merinci, total 57.922 rumah mengalami kerusakan, terdiri atas 22.948 rumah rusak berat, 16.301 rumah rusak sedang, dan 18.673 rumah rusak ringan.

"Kita diminta segera mendata. BNPB sudah meminta untuk secepatnya kita mendata by name by address. Pemerintah akan membantu sebesar Rp 50 juta untuk rusak berat, Rp 25 juta untuk rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rusak ringan. Semuanya harus berdasarkan hasil verifikasi," ucapnya.

Untuk fasilitas umum, ia sampaikan, 435 sarana ibadah rusak, 61 fasilitas kesehatan rusak dan 174 sekolah juga mengalami kerusakan. "Kerugian materil kami perkirakan mencapai Rp 266,363 miliar," katanya menambahkan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement