Senin 13 Aug 2018 13:24 WIB

Tiang di Peron Stasiun Manggarai Membahayakan

Tiang membuat jarak kereta dengan peron menyempit.

Rep: Muslim AR/ Red: Ani Nursalikah
 Suasana di Stasiun Manggarai pada Senin (13/8) pagi. Penumpang masih kebingungan soal perubahan jalur peron di Stasiun Manggarai.
Foto: Muslim AR/Republika
Suasana di Stasiun Manggarai pada Senin (13/8) pagi. Penumpang masih kebingungan soal perubahan jalur peron di Stasiun Manggarai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penumpang kereta di Stasiun Manggarai mengeluhkan jarak antara kereta dengan peron yang dinilai membahayakan nyawa. Peron delapan dan peron 10 yang masih dalam tahap pembangunan itu menyusahkan penumpang karena tiangnya membuat jarak antara peron dengan kereta sangat sempit.

"Tiang-tiangnya mengganggu. Tiang stasiun layang masih jauh lebih aman dibanding tiang Manggarai ini," ujar Levina Ardiati, salah satu pengguna KRL yang rutin transit di Stasiun Manggarai, Senin (13/8).

Tiang tersebut sangat membahayakan pengguna KRL. Saat kereta melewati jalur, pengguna KRL yang berada di peron delapan harus ekstra hati-hati. Tiang ini menambah ancaman dan ketidaknyamanan stasiun Manggarai, selain sinyal masuk yang sering harus menunggu hingga 30 menit lebih.

"Selain sinmas (sinyal masuk), tiang juga jadi bagian menyeramkan di Manggarai," kata Levina.

photo
Tiang di peron delapan dan 10 Stasiun Manggarai yang dinilai membahayakan nyawa pengguna Kereta Rel Listrik (KRL), Senin (13/8). Foto: Republika/Muslim AR

Pengguna lainnya yang hendak menaiki kereta jurusan Bogor di peron delapan juga mengeluhkan desain tiang yang membuat mobilitas penumpang sangat terganggu. "Nggak bisa lewat kalau ada kereta. Serem," kata Melisa.

Desain yang sempit ini juga ada di Stasiun Tanah Abang. Namun, menurut pengguna KRL rutin yang transit di Stasiun Tanah Abang, jarak antara peron dengan kereta yang didesak oleh desain bangunan dan tiang tak semenakutkan tiang di peron delapan Stasiun Manggarai.

"Masih lebih manusiawi (stasiun) Tanah Abang," ucap Fikri.

"Ngeri kali itu, apalagi kalo rame bawa anak, bawa barang-barang," kata Faisal.

Perubahan jalur dan peron di Stasiun Manggarai ini diberlakukan di jalur kereta dari stasiun Jakarta Kota-Bogor, Angke Bogor. Pihak Stasiun Manggarai yang tidak mau diwawancarai tak menyediakan alternatif lainnya.

Baca juga: Pasang Telinga Agar tak Salah Peron di Stasiun Manggarai

Mereka hanya menyediakan empat sampai tujuh petugas di setiap perlintasan antar peron dan jalur. Di antara petugas tersebut ada yang memakai pelantang suara portabel untuk memberitahu para penumpang tentang perubahan jalur ini.

Petugas juga berkali-kali mengarahkan dan mengimbau agar penumpang menjauhi tiang-tiang berbahaya itu. Sebanyak 30 orang petugas tambahan dari berbagai stasiun diperbantukan untuk menginformasikan perubahan jalur di stasiun Manggarai ini.

Menurut Manajer Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa untuk sementara, pelayanan KRL Bogor Line dan KA Komuter Bandara dipindah ke jalur delapan, sembilan, dan 10 terhitung sejak pada Sabtu, 11 Agustus 2018 pukul 00.00 WIB. Sedangkan, jalur enam dan tujuh pada Stasiun Manggarai dimatikan.

Perubahan pola operasi akibat perubahan jalur rel KRL di Manggarai ini diberitahukan memang akan berdampak pada bertambahnya waktu perjalanan KRL sekitar lima-10 menit.

Baca juga: Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai Diprediksi Sore

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement