REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kantor Presiden Moeldoko mengatakan penunjukan Syafruddin sebagai menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (menpan RB) tidak dilakukan mendadak. Ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mempertimbangkan dengan matang sebelum menjatuhkan pilihan pada Syafruddin, yang dilantik menggantikan Asman Abnur di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8) pagi.
Moeldoko mengatakan penunjukkan Syafruddin merupakan otoritas Jokowi selaku kepala pemerintahan. Dalam melakukan kewenangannya, ia mengatakan, Jokowi melakukan proses talent scouting.
“Ada bagaimana presiden melihat seseorang, kapasitasnya, berikutnya integritasnya, sehingga saya pikir sudah dipikirkan dengan baik," kata dia di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca Juga: Asman Abnur Berharap Penggantinya Lebih Baik
Moeldoko menambahkan Jokowi juga sudah memperhitungkan bahwa penunjukan Syafrudin pada pergantian pejabat di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ia mengatakan sudah ada yang menggantikan Syafruddin sebagai wakil kepala Polri.
“Otomatis, sudah ada yang mengganti (menjadi Wakapolri) yah," ucapnya.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) memberi ucapan selamat kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Komjen Pol Syafruddin (kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).
Kader Partai Amanat Nasional (PAN) Asman Abnur mengundurkan diri sebagai menpan RB. Keputusan Asman itu terkait sikap politik PAN yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Jokowi merespons pengunduran diri Asman tersebut dengan menunjuk Syafrudin. Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, pada 57 tahun silam ini langsung mengundurkan diri dan Polri dan jabatannya sebagai wakapolri.
Baca Juga: Disebut Titipan JK, Syafruddin: Saya tidak Pernah Dititip