REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim NU Peduli untuk korban gempa Lombok terus bergerak mendistribusikan bantuan untuk korban gempa, termasuk mengerahkan tim medis, paramedis dan trauma healing. Ini dilakukan untuk memulihkan dan mengobati penyakit di sejumlah tenda pengungsian.
"Saat ini NU Peduli mengkoordinir 34 orang tim medis, termasuk dokter spesialis yg diperbantukan di RS darurat Lombok Utara maupun yang melakukan pelayanan kesehatan di puluhan titik pengungsian," ujar Ketua Tim NU Peduli untuk korban gempa Lombok, Baiq Mulianah, di Posko Utama NU Peduli, Aula PW NU NTB, Jalan Pendidikan, Kota Mataram, NTB, Kamis (23/8) kemarin.
Menurut Mulianah, tim NU Peduli hingga saat ini tetap menyalurkan bantuan kemanusiaan dari para donatur untuk korban gempa. Relawan-relawan NU Peduli juga tetap bergerak di setiap titik pengungsi yang dirasa masih kurang mendapatkan perhatian.
Ia menyampaikan, tim medis NU Peduli menggelar pengobatan gratis di Bukit Tinggi, Lombok Barat karena secara geografis dusun tersebut terpencil dan luput dari perhatian. Tim NU Peduli juga mendapatkan bantuan 12 sapi dan 12 kambing dari para donatur yang dibagikan ke sejumlah titik pengungsian di Lombok.
Selain memberikan bantuan, NU Peduli juga akan melalukan pendampingan dan pemberdayaan di beberapa titik pengungsi selama enam bulan sejak September 2018. "Untuk pendampingan pengungsi ini, NU Peduli akan menitikberatkan pada upaya pemulihan dan rehabilitasi pascagempa," lanjutnya.
Dia merinci ada lima program atau klaster yang akan dilakukan NU Peduli dalam pemberdayaan pengungsi, yakni program kesehatan, pendidikan, perlindungan, pengungsian, logistik dan sarana prasarana.