Senin 27 Aug 2018 19:50 WIB

Tahun Ini Fintech iGrow Targetkan Salurkan Pendanaan Rp 40 M

Sejak September 2014 hingga saat ini iGrow sudah menyalurkan Rp 80 miliar ke petani

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Fintech Lending. Ilustrasi
Foto: Google
Fintech Lending. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Startup iGrow tahun ini menargetkan mampu menyalurkan pendanaan hingga Rp 40 miliar. Hingga pertengahan tahun ini, angka Rp 25 miliar sudah tersalurkan kepada para petani.

"Jadi masih Rp 15 miliar lagi," kata Chief Business Development Officer (CBDO) iGrow Jim Oklahoma di Ternate, Senin (27/8).

Menurutnya, angka tersebut cukup besar mengingat pada awalnya iGrow hanya bisa menyalurkan ratusan juta saja. Namun, fokus pada sektor pertanian dan peternakan membuat pertumbuhan iGrow tiap tahunnya eksponensial. Bahkan menurutnya, iGrow adalah yang utama di sektor itu untuk peer to peer nya.

Sejak awal didirikan pada September 2014 hingga saat ini, iGrow tercatat telah menyalurkan dana hingga Rp 80 miliar kepada lebih dari 3.500 petani. Angka tersebut cukup besar dari totoal penyaluran dana yang dilakukan industri fintech seluruh Indonesia telah yang mencapai Rp 8 triliun.

Guna menjaga keberlangsungan dana ketiga atau investor, iGrow cukup selektif dalam mencari mitra. "Kita harus ada jaminan pasar supaya saat pengembalian dan bagi hasil itu bisa aman karena kita pakai dana pihak ketiga," ujarnya. 

Tidak hanya itu, surveyor pun dikerahkan untuk melakukan pengawasan kepada petani sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP). Dengan begitu, akan ada laporan bulanan kepada investor yang bisa turut memantau perkembangan dananya.

Idealnya, satu surveyor akan mengawasi 50 hektare lahan. Namun kondisi opografi juga akan berpengaruh pada jumlah surveyor tersebut.

"Tergantung lokasinya jika berbukit-bukit lebih banyak (surveyor yang dikerahkan; red)," ujarnya.

Saat ini, nasabah paling timur iGrow berada di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Namun, dengan dilakukannya sosialisasi kepada pelaku Usah aMikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Ternate hari ini, ia optimis bisa turut menggaet petani di kota kesultanan ini. iGrow pun telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sejak September.

Sementara itu Direktur Bisnis Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Iman Pribadi melihat perkembangan fintech harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani. 

"Untuk akses pendanaan tidak hanya dari LPDB. iGrow memiliki pendanaan dengan sumber dari banyak pihak di luar LPDB," kata dia.

Ia menambahkan, Maluku Utara merupakan kawasan agraris yang kaya akan rempah. Sementara, untuk mendapatkan dana dari LPDB diperlukan persyaratan yang cukup berat seperti jaminan, ia mendorong pelaku KUMKM pertanian untuk memanfaatkan fintech.

 

LPDB sendiri terus berupaya membantu pengembangan KUMKM. Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis program inklusifLPDB-KUMKM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement