REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, termasuk penyanyi Christina Aguilera. Pada sesi wawancara dengan Cosmopolitan, dia mengaku tidak suka ketika ulasan media membandingkan dia dengan Britney Spears.
"Cukup berat mendengar julukan tertentu disematkan padamu. Saya ingat pernah sakit hati karena tayangan MTV yang menyebut Britney sebagai gadis baik dan saya sebagai gadis buruk," ungkap Aguilera, dikutip dari laman Fox News.
Ulasan MTV tersebut muncul setelah Aguilera merilis album Stripped sekitar 16 tahun silam. Salah satu lagu berjudul "Dirrty" yang diluncurkan pada 2002 menuai kontroversi karena pakaian terbuka pada video musiknya.
Menurut Aguilera, cap yang disematkan sangat tidak adil karena seolah-olah dia harus bersikap sopan dan polos agar bisa disebut 'gadis baik'. Padahal, Aguilera ingin selalu membebaskan diri dalam berekspresi.
Aguilera tidak melarag atau memaksakan perspektif tertentu dalam menikmati musik. Dia hanya berharap, media maupun penggemar tidak serta-merta memberi cap yang berpotensi membatasi atau mendikte karya para musisi.
Perempuan 37 tahun pemenang Grammy itu menyoroti pergeseran dalam industri musik. "Dirrty" yang dianggap sangat kontroversial dan terlalu seksi belasan tahun lalu bisa jadi sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan karya penyanyi lain.
Aguilera kini mengusung konsep berbeda pada album terbarunya Liberation yang dirilis Juni 2018. Dia menampilkan wajah bebas riasan untuk sampul album, menunjukkan sisi ketidaksempurnaan pada perempuan yang selayaknya dicintai apa adanya.
"Saya berharap bisa membuka jalan dan membantu menunjukkan kepada semua perempuan bahwa mereka bisa menjadi versi apapun diri mereka yang mereka mau dan tetap bangga dengan itu," kata pelantun lagu "Fall in Line" tersebut.