Senin 03 Sep 2018 19:25 WIB

Sekjen PA 212: Penolakan Ustaz Somad adalah Persekusi

Ustaz Somad tidak mengajarkan kekerasan atau radikalisme dalam dakwahnya.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad kembali mengalami penolakan sehingga ia membatalkan sejumlah tausiyahnya di tiga provinsi. Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan upaya penolakan terhadap dakwah Ustaz Somad sebagai persekusi.

"Ini merupakan bagian dari persekusi yang dilakukan oleh mereka. Kasus-kasus yang seharusnya tidak terjadi terhadap mereka para ulama yang ingin melakukan kegiatan dakwahnya itu," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (3/9).

Ia juga mengaku heran terhadap alasan penolakan dakwah terhadap Ustaz Somad. Menurut dia, Ustaz Somad tidak mengajarkan kekerasan atau radikalisme dalam dakwahnya.

"Memang Ustaz Abdul Somad mengajarkan apa, kan selama ini kita lihat ceramah beliau juga enggak ada sama sekali yang mengajarkan tentang kekerasan atau radikalisme," katanya.

Ia meminta pemerintah turun tangan melindungi hak salah satu warganya menyampaikan pendapat di muka umum. Bernard juga mendesak kepolisian menindak orang-orang yang berusaha menghalangi kegiatan berdakwah para ulama. Sebab, menurut dia, berdakwah merupakan bagian dari kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang.

"Ada pelanggaran hukum sebenarnya, ini kebebasan orang menyampaikan kenapa dihalang-halangi, harusnya ditindak itu mereka yang sudah melakukan tindakan melarang dan sebagainya," ujar Bernard.

Ia menyarankan Ustaz Somad beristiqamah dan bersabar terhadap penolakan kegiatan dakwahnya. Menurut dia, hal itu merupakan tantangan yang harus dihadapi pendakwah.

"Saran saya kepada kawan saya juga Ustaz Abdul Somad tetap istiqamah, bersabar dalam berdakwah karena ini memang juga merupakan bagian dari tantangan dakwah yang harus dilalui," ujar Bernard.

Sebelumnya, Ustaz Somad mengaku menerima berbagai ancaman dari pihak-pihak tertentu sehingga terpaksa membatalkan rencana ceramahnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Melalui akun Instagram-nya, lulusan S-1 Universitas al-Azhar (Mesir) itu memaparkan alasan-alasannya.

“Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri,” demikian pernyataan Ustaz Abdul Somad melalui media sosial tersebut, yang telah dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (3/9).

“Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Yogyakarta: (jadwal-jadwalnya) September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri; Oktober di Yogyakarta; Desember janji dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jawa Timur,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement