REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menegaskan pihaknya akan terus meningkatkan kekuatan di media sosial (medsos). Hal itu dilakukan demi terus menjaga elektabilitas pasangan pejawat dari penantangnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurutnya, tim medsos Jokowi-Ma'ruf akan menyebarluaskan konten dengan narasi kesuksesan pemerintahan saat ini. "Kekuatan kami di media sosial ini akan terus ditingkatkan," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (6/9).
Selain itu, Ace menambahkan TKN akan melarang untuk timnya melakukan kampanye hitam dan menyebarkan berita hoaks. Dengan begitu, masyarakat dapat mengakses informasi yang benar mengenai pasangan calon. Ace mengatakan, tim masih optimis bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Jokowi-Ma'ruf akan memenangi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.
"Kita masih unggul di kalangan pengguna media sosial walaupun selisihnya terpaut tidak terlalu besar," ujarnya.
Menurut dia, saat ini tim belum sepenuhnya mengorganisir kekuatan medsos. Ia mengatakan, potensi tim medsos yang dimiliki TKN sangatlah besar. "Para pengguna media sosial kami berasal dari partai politik, para relawan, dan masyarakat sendiri," katanya.
Berdasarkan survei Linglaran Survei Indonesia (LSI) elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 42 persen di Instagram dan 40 persen di Twitter. Sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya mendapat elektabilitas 40,9 persen di Instagram dan 34,4 persen di Twitter.
"Di kategori pengguna Facebook, Jokowi-Ma'ruf unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga dengan elektabilitas 41,6 persen berbanding 39,4 persen," kata peneliti LSI Ardian Sopa di Jakarta, Rabu (5/9).
Secara keseluruhan, Jokowi-Ma'ruf meraih elektabilitas 48,3 persen di media sosial. Sementara itu, Prabowo-Sandiaga hanya memeroleh 39,5 persen. Sedangkan 12,2 persen pengguna media sosial masih belum menentukan pilihan.