REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Karena ingin siswanya lulus Ujian Nasional (UN) sekolah menengah atas negeri 1 (SMA N) 1 Paguat, kabupaten Pohuwato, provinsi Gorontalo, nekat membocorkan soal ujian mata pelajaran fisika yang digelar pada hari terakhir UN tingkat SMA sederajat, Kamis (21/4) kemarin. Bocoran soal tersebut berawal dari SMA N 1 Paguat dan menyebar ke seluruh sekolah yang ada di sana. Akibatnya, 345 siswa di kabupaten tersebut terpaksa mengikuti ujian ulang.
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Aman Wirakartakusumah mengatakan kebocoran berawal dari laporan yang diterima oleh posko setempat mengenai kebocoran soal. Ternyata setelah diselidiki, sekolah tersebut terbukti telah membuka soal lebih dulu dan menyebarkannya ke peserta ujian. "Mereka sudah diperiksa dan dimintai keterangan. Setelah terbukti, BSNP membatalkan UN untuk mata pelajaran fisika dan akan ada ujian pengganti," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/4).
Usai soal diambil dari rayon, guru-guru membuka segel dan segera mengerjakan soal-soal fisika tersebut. "Oleh mereka sudah dibuka langsung, lalu dikerjakan sebelum ujian dimulai," ungkapnya. Seluruh kabupaten harus diulang ujiannya karena diduga kebocoran tersebut sudah menyebar ke sekolah lain. Teknologi saat ini pun mendukung percepatan penyebaran tersebut, kata Aman. Permintaan ujian ulangan ini didapat dari Dinas Pendidikan setempat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Mansyur Ramly mengungkapkan kabupaten yang merupakan pemekaran dari kabupaten Boalemo terdiri dari 8 SMA dengan dan MA, yaitu SMA N 1 Paguat dengan jumlah siswa 45 peserta, SMA 1 Marisa 100 siswa, SMA N 1 Lemito 29 siswa, SMA 1 Randangan 38 siswa, SMA N 1 Popayato 69, SMA N 1 Buntulia 18 siswa, MAN Al-Ikhlas PAguat 24 siswa, dan MA Al-Khairat Marisa dengan 22 siswa.
Namun Aman tidak dapat memastikan apakah kebocoran terjadi pada kelima paket soal atau hanya pada satu soal saja. Yang jelas, kata dia, ia mendapatkan laporan tentang kebocoran soal yang sudah terbukti. Secara teknis belum diketahuinya secara rinci. Begitu pula dengan pelaku utamanya.
Kemungkinan nanti akan ada satu paket soal saja untuk ujian ulangan yang rencananya akan digelar pada Kamis, (28/4). BSNP akan mengirimkan soal baru tersebut sehari sebelum ujian ulangan dimulai. Mengenai sanksi, Mansyur berkata hal tersebut tidaklah menjadi kewenangan Kementerian Pendidikan Nasional, melainkan kewenangan pihak yang berwajib. "Satu hal yang perlu diingat adalah, kita jangan sampai merugikan siswa," tandasnya.