REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Penyelengaraan Ujian Nasional (UN) 2011 susulan jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Semarang pada 3-6 Mei mendatang akan dipusatkan di satu lokasi. "Berdasarkan kesepakatan dengan sekolah-sekolah, UN susulan akan digelar di SMP Negeri 2 Semarang," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara UN Kota Semarang, Sutarto, di Semarang, Kamis (28/4).
Ia menjelaskan, SMP Negeri 2 Semarang dipilih sebagai lokasi UN susulan SMP sebab letaknya yang dianggap memudahkan akses peserta UN dari berbagai SMP di Kota Semarang, dibandingkan dengan sekolah lain. Ia menjelaskan, peserta UN susulan adalah siswa berasal dari berbagai SMP yang lokasinya tersebar sehingga memerlukan satu lokasi yang disepakati oleh seluruh pihak sekolah.
Pelaksanaan UN susulan, katanya, untuk memberi kesempatan siswa yang berhalangan hadir saat UN utama yang digelar pada 25-28 April 2011, karena alasan yang jelas, misalnya sakit. "Misalnya, siswa sakit saat UN utama, tidak mungkin dipaksakan. Karena itu mereka diberi kesempatan mengikuti UN susulan, sesuai dengan pelajaran UN utama yang tidak diikuti," katanya.
Ia mencontohkan, siswa yang tidak mengikuti UN utama matematika, maka siswa itu hanya perlu UN susulan matematika, tidak perlu mengikuti seluruh pelajaran yang ada dalam UN susulan. "Kalau mereka tidak mengikuti UN susulan, tentunya nilai mereka terancam tidak memenuhi ketentuan minimal," kata Sutarto yang juga Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Semarang itu.
Terkait jumlah peserta Un susulan SMP, ia mengakui hingga saat ini masih pendataan dan menunggu konfirmasi dari sekolah yang memiliki siswa peserta UN susulan. "Data sementara, ada 15 peserta UN susulan dari SMP dan sederajat, terdiri atas 11 siswa yang beralasan sakit saat UN utama dan empat siswa karena ada keperluan yang sangat mendesak," katanya.
Data tersebut, katanya, diperoleh dari rekapan jumlah peserta yang absen UN utama, mulai hari pertama sebanyak 57 siswa, hari kedua 57 siswa, hari ketiga 59 siswa, dan hari keempat 57 siswa. Ia menjelaskan dari 59 siswa yang absen UN utama itu, sebanyak 33 siswa menyatakan mengundurkan diri, 15 siswa menyertakan surat izin, dan sisanya tidak menyertakan alasan sama sekali.
"Ada sekitar 11 siswa yang dianggap alpa. Karena itu, kami menunggu konfirmasi dari sekolah apakah siswa yang bersangkutan memang mengundurkan diri atau mendaftar UN susulan," katanya.
Ia menjelaskan tentang mekanisme soal UN susulan SMP yang dibagi dalam dua paket soal seperti halnya UN susulan jenjang SMA sehingga siswa akan mengerjakan dua varian soal yang berbeda.