REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyatakan dugaan contek massal di SDN Gadel II Surabaya, Jawa Timur tidak terbukti. Hasil analisis terhadap pola jawaban ujian menunjukkan tidak adanya pola kesamaan jawaban antar siswa satu dengan siswa yang lain
"Tidak ada kesamaan identik. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan ujian ulang," ujar Nuh saat memberikan keterangan pers di kantor Kemdiknas, Rabu (15/6). Ia mengatakan, jika pola jawaban para murid tersebut sama berarti memang terjadi contekan massal dan harus dilakukan ujian ulang. Akan tetapi setelah dilihat, kata Nuh, kesimpulannya tidak terjadi contek massal.
Sebelumnya, Nuh meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemindaian jawaban dari 60 siswa yang mengikuti UN di sekolah dasar tersebut. Dari pola jawaban, kata Mendiknas, dapat diketahui terjadi pencontekan massal atau tidak. "Ada dua variabel penting yaitu pola jawaban dan hasil nilai," katanya.
Nuh meminta agar persoalan ini dilihat dulu dengan jelas duduk perkaranya. Dari situ, kata Nuh, kemudian baru bisa diambil suatu keputusan dan tindakan. "Yang salah diberikan sanksi. Yang harus kita cegah sebenarnya jangan sampai jadi terjadi konflik sosial antara yang melaporkan dengan masyarakat yang tidak terima," katanya.
Dugaan contek massal tersebut mencuat setelah adanya laporan wali murid bernama Ibu Siami yang anaknya, Alifah Ahmad Maulana, mendapatkan instruksi dari seorang guru untuk memberikan contekan jawaban ke teman-temannya saat UN beberapa waktu lalu.