REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Fitri Novianti (16) siswa kelas III SMP Al Fatah Kota Bogor, Jawa Barat terpaksa mengikuti ujian nasional (UN) hari kedua di dalam angkutan umum karena mengalami kecelakaan.
Fitri tidak mampu turun dari angkot nomor 16 jurusan Salabenda-Pasar Anyar yang menghantarkan dirinya ke sekolah.
Luka bengkak dilutut kanannya menyulitkan dirinya untuk turun dari angkot tersebut, hingga akhirnya pihak sekolah berinisiatif memfasilitasi siswi beprestasi tersebut untuk ujian di dalam angkot.
"Kita kasihan karena dia tidak bisa turun dari angkot. Bengkak di lutut kakinya cukup besar dan membuat dia kesakitan, jadi kita membantu agar dia tetap ujian, meski di dalam angkot," kata Nurhasanah ketua panitia UN SMP Al Fatah saat ditemui di sekolah, Selasa.
Menurut Nurhasanah, kecelakaan yang dialami Fitri terjadi seminggu sebelum pelaksaan UN. Ia mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor.
Akibat kecelakaan tersebut, Fitri mengalami luka dibagian lutut kanannya. Lututnya mengalami bolong cukup besar dan sempat dijahit.
"Hari pertama, Fitri masih bisa mengikuti ujian di ruangan. Dengan keterbatasan dia kita awasi khusus, sampai dia mau ke kamar mandi kita papah," kata Nur.
Menurut Nur, Fitri salah satu siswi beprestasi di sekolah tersebut. Selalu memperoleh nilai besar dalam setiap penerimaan lapor.
Pihaknya optimis Fitri dapat lulus karena selain mengalami luka di kaki, organ lainnya tidak terganggu.
Menurut Kepala Sekolah SMP Al Fatah, H Mutado, keinginan Fitri untuk ikut ujian yang membuat pihaknya mengizinkan Fitri mengikuti UN meski dengan kondisi terluka.
"Kita tidak ingin memaksa, tapi dari Fitrinya yang menyatakan sanggup ikut UN dan dia tidak mau ikut UN susulan, jadi kita fasilitasi dia untuk bisa mengikuti UN," kata Mutado.
Selanjutnya, kata Mutado, saat melaksanakan UN di angkot, pihaknya menyediakan meja untuk Fitri mengikuti UN. Selain itu, Fitri juga diawasi dua orang pengawas ujian dari pihak sekolah.
"Untuk kelancarannya juga, karena dia kesulitan bergerak. Kita menyarankan agar dia menggunakan Pampers saat ujian, biar tidak perlu ke kamar kecil lagi bila terdesak buang air kecil," katanya.
Menurut Mutado, terdapat 48 siswa SMP Al Fatah yang mengikuti ujian nasional 2012 ini. Ujian diselenggarakan di tiga ruangan sekolah tersebut.