Jumat 11 Jun 2010 02:46 WIB

Arief Rahman: RSBI Jangan Jadi 'Brand Marketing'

Red: Endro Yuwanto
Seorang guru sedang mengajar di kelas.
Seorang guru sedang mengajar di kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pakar Pendidikan, Arief Rahman, mengatakan, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jangan dijadikan sebagai brand marketing pihak sekolah. RSBI harus konsisten dengan standar yang telah ditetapkan

''RSBI jangan untuk menjual dan mempopulerkan sekolah dan hendaknya kalau mau memakai RSBI, betul-betul harus konsiusten dengan standar yang ditentukan,” ujar Arief kepada wartawan di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Kamis (10/6).

Selain itu, sambung Arief, munculnya RSBI harus menjamin juga keadilan sehingga jangan sampai terjadi gap antarsekolah yang berstandar biasa dengan sekolah yang berstandar internasional.

Berarti, kata Arief, RSBI itu harus menjadikan suatu lambang dari mutu pelayanan terhadap mereka yang memang harus dilayani secara lebih khusus. ''Sebab, jika mereka tidak dilayani lebih khusus mereka akan menjadi orang yang tidak berprestasi,'' jelasnya.