REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Negeri Semarang menyatakan para lulusan program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal (SM3T) bakal dapat tambahan gelar profesional.
"Para lulusan SM3T dapat tambahan gelar 'Gr", sebutannya profesional. Jadi, gelarnya nanti SPd, Gr," kata Kepala Pusat Pendidikan Profesi Guru (PPG) Unnes Ngabiyanto di Semarang, Senin.
Namun ia mengingatkan tidak mudah untuk mendapatkan gelar profesional tersebut karena tidak semua peserta program SM3T bisa langsung mendapatkan gelar itu begitu selesai.
Ia menjelaskan para peserta SM3T yang telah merampungkan tugasnya akan mendapatkan beasiswa penuh untuk mengikuti PPG yang mengharuskan mereka tinggal di asrama selama ikut pendidikan.
"Mereka yang telah melaksanakan program SM3T akan ditarik kembali ke kampus dan harus tinggal di asrama selama satu tahun bagi sarjana PGSD, dan enam bulan bagi sarjana non-PGSD," katanya.
Selama di asrama, kata dia, mereka akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan kepribadian dan karakter, serta setiap enam bulan sekali ada proses evaluasi melalui ujian tulis nasional (UTN).
Menurut dia, peserta yang dinyatakan lulus UTN berhak menyandang gelar "Gr" dan mendapatkan sertifikasi, sementara yang tidak lulus masih mendapatkan kesempatan mengulang sebanyak dua kali.
"Kalau dua kali kesempatan mengulang mengikuti PPG yang diberikan tetap gagal maka yang bersangkutan tidak bisa lagi mengikuti PPG. Sudah final dinyatakan tidak lulus," katanya.
Selain nilai UTN, kata dia, nilai asrama yang didasarkan tiga aspek juga memengaruhi kelulusan, meliputi penilaian teman sejawat, penilaian dari pengelola, dan nilai kegiatan yang diikuti.
"Ketiga nilai itu akan diakumulasi dengan nilai UTN yang menghasilkan nilai akhir. Jadi, bukan hanya hasil UTN saja yang menentukan kelulusan, tetapi juga proses pendidikan selama di asrama," katanya.
Unnes, kata dia, sampai saat ini sudah memasuki angkatan ketiga program SM3T, yakni angkatan pertama diikuti sebanyak 303 peserta, kemudian angkatan kedua 216 peserta, dan angkatan ketiga 235 peserta.
Untuk angkatan pertama SM3T Unnes, ia mengatakan, sudah ada 287 peserta yang dinyatakan lulus dan akan diwisuda pada 28 Februari 2014, kemudian 14 peserta belum lulus, dan dua peserta tidak lulus.
"Bulan ini, ada 216 peserta SM3T Unnes atau angkatan kedua yang akan masuk asrama. Mereka mengabdi di berbagai daerah, seperti Aceh Besar, Landak Kalimantan Timur, Manggarai, Ende NTT, dan Papua," kata Ngabiyanto.