Sabtu 19 Apr 2014 20:41 WIB

Konferensi Internasional Farmasi Warnai Milad 50 Tahun UMM

Prof Dr Bob Wilffert
Foto: Istimewa
Prof Dr Bob Wilffert

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), untuk pertama kalinya menggelar kegiatan berskala internasional. Acara bertajuk The International Conference of Pharmaceutical care (ICPC) ini dilangsungkan di ruang teater UMM Dome, Sabtu (19/04).

Pembantu Rektor II UMM,mFauzan, M.Pd dalam sambutannya kepada 200 peserta yang hadir menyatakan, sebagai bagian dari rangkaian acara milad ke 50 tahun UMM, semua fakultas di UMM akan menggelar seminar internasional semacam ini.

Terkait dengan kegiatan ini, Dekan Fikes UMM, Yoyok Bekti P, mengatakan setelah terakreditasi B, Farmasi dipacu untuk membuat berbagai terobosan. Selain melengkapi peralatan baru untuk laboratorium, interaksi sesama ilmuwan farmasi juga dilakukan untuk memperkuat determinasi akademik dan profesional prodi ini.

“Konferensi ini menandai Dies Natalis Farmasi yang ke-8 dan Milad UMM ke-50. Salah satu tujuannya, untuk membangun komunikasi sesama ahli farmasi dari berbagai negara,” kata Yoyok, dalam siaran persnya kepada ROL, Sabtu (19/4).

Dalam pelaksanaan ICPC 2014 ini, UMM menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai panitia mitra (join committee). Acara dirangkai dengan berbagai sesi menarik yang memungkinkan peserta berinteraksi secara akademik dan profesional.

Ketua Panitia, Nailis Syifa menerangkan, Plenary Session menghadirkan pakar dalam bidang farmasi klinis dan farmasi komunitas dari dalam dan luar negeri. Partisipan dalam sesi ini adalah mahasiswa, akademisi dan praktisi farmasi dari Indonesia. Institusi pendidikan tinggi farmasi yang ikut serta yaitu UNUD, UNJANI, UNSOED, UNEJ, dan UNISSULA. Tak ketinggalan, beberapa rumah sakit dari berbagai daerah seperti RS Dr Moerdjito, RS Premier Surabaya, RS Darmo Surabaya, RS Telogorejo, RS Aisyiyah Jombang, RSU Darmayu Ponorogo, dan RS Mitra Bangsa Pati. Selain itu, juga terdapat beberapa industri farmasi yang juga turut berpartisipasi antara lain perwakilan dari PT Boehringer Ingelheim, PT Merck, PT Roi Surya Prima Pharma, dan PT Mina Karya Husada.

Sementara itu, Oral Presentation and Poster Session diikuti oleh para peneliti yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia dan mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia. Antara lain dari Jerman, Spanyol, Libya, Belanda dan Malaysia.

Ditambahkan, Nailis, pembicara yang hadir antara lain Prof Dr Syed Azhar Syed Sulaiman dari Universiti Sains Malaysia, Prof Bob Wilffert dari University of Groningen Belanda, Liza Pristianty, dekan Farmasi Unair, serta moderator Dyah Aryani Perwitasari, dekan Farmasi UAD.

Azhar menyampaikan topik patients’ safety. Dosen lulusan Michigan University ini adalah peraih anugerah pendidik farmasi terbaik se-Asia Pasifik versi Ishidate Award. Sedangkan Willfert  bicara tentang “Individualization of Therapy, Implication in Clinical Practice”. Profesor dalam bidang farmakoterapi dan farmasi klinis ini merupakan kepala bidang Pharmacotherapy & Pharmaceutical Care di universitasnya. Sedangkan Liza menyampaikan materi “The application of Good Pharmacy Practice in Indonesia” (Penerapan Praktik Kefarmasian yang Baik di Indonesia).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement