Kamis 25 Sep 2014 23:18 WIB

Mahasiswa Lampung Ciptakan Alat Pengatur Suhu Air

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
  Suasana kawasan wisata Air Terjun Cibeureum di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bogor, Sabtu (20/9). (Republika/Raisan Al Farisi)
Suasana kawasan wisata Air Terjun Cibeureum di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bogor, Sabtu (20/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG--Bermula dari pengalamannya tinggal di wilayah pegunungan yang bersuhu dingin, Ultomy Idham, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung berinovasi menciptakan alat pengatur suhu air.

“Menggunakan peralatan ini bisa mengendalikan suhu air sesuai dengan yang kita inginkan,” jelas Ultomy, Kamis (25/9).

Mahasiswa Teknik Komputer ini menjelaskan, pengatur suhu air bekerja dengan memanfaatkan pemanas (heater) sebagai katalisator dan sensor temperatur LM35 sebagai pengatur panas suhu air.

Sedangkan pengendalian secara otomatis, alat ini menggunakan mikrokontroler ATmega8 yang sekaligus berfungsi sebagai kendali utama.

"Untuk pengaturan suhu air yang sesuai kita inginkan, cukup dengan memasukkan heater dan sensor suhu LM35 ke dalam air, lalu menekan tombol pengatur suhu, maka secara otomatis alat akan bekerja hingga mencapai suhu yang diinginkan,” jelasnya.

Jika pemanasan suhu mencapai 70 derajat Celsius air sudah mencapai pada suhu tersebut, secara otomatis alat berhenti bekerja.

Dia menambahkan, rancangan alat ini juga dilengkapi dengan LCD yang berfungsi sebagai display hasil informasi suhu air pada tangki.

Alat ini, katanya lagi, mampu mengatur suhu antara 0 derajat hingga 100 derajat, sangat cocok untuk masyarakat yang tinggal di pegunungan dengan suhu yang relatif lebih rendah.

"Daerah pegunungan umumnya memiliki cuaca yang sangat dingin, yaitu berkisar 15--20 derajat Celsius. Dalam keadaan tersebut, air hangat sangat diperlukan.

Pemanasan air memang biasa dilakukan, namun sejauh ini masih dilakukan secara manual. Karenanya, alat ini dapat menggantikan peran manual ke otomatis sehingga lebih mudah dan efisien," ujar mahasiswa kelahiran 26 Februari 1987 ini pula.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement