REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan lokakarya perencanaan desa yang diberi nama sekolah lurah.
"Kegiatan yang berlangsung dua hari, 25-26 Februari 2015 itu diikuti lurah-lurah dan perangkat desa di sekitar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo di Yogyakarta, Rabu (25/2).
Menurut dia, sekolah lurah itu merupakan sarana strategis UII dalam rangka membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, khususnya di desa-desa.
"Oleh karena itu program tersebut harus terus dikembangkan sehingga UII mampu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan sekolah lurah merupakan bentuk pengabdian masyarakat dalam bidang perencanaan desa sebagai salah satu implementasi dari Catur Dharma UII, yakni pengabdian masyarakat.
"Pengabdian masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai macam kegiatan. Program kegiatan yang paling sering dilakukan adalah penerjunan langsung mahasiwa kuliah kerja nyata (KKN) di beberapa desa sekitar wilayah DIY," katanya.
Pada pelaksanaan sekolah lurah hari kedua (26/2) rencananya akan dilakukan dengan cara terjun langsung ke desa binaan DPPM UII yakni di Dusun Ngijo, Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY.
Berkaitan dengan hal itu, UII juga menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh Rektor UII Harsoyo dan Bupati Purworejo Mahsun Zain.
Mahsun Zain mengatakan dengan adanya kerja sama yang telah disepakati antara UII dan Pemkab Purworejo, upaya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait dengan desa khususnya di Purworejo semakin cepat terlaksana.
"Dengan MoU tersebut kami berharap upaya untuk memajukan masyarakat Purworejo dimudahkan oleh Allah SWT," katanya.