Senin 09 Mar 2015 15:17 WIB

Alumni Unpar Keluhkan Sulit Diterima Perusahaan Tambang

  Petugas Tambang Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) melakukan proses pengapungan konsentrat di Pabrik Produksi Areal Tambang Batu Hijau, Kecamatan Sengkongkang, Sumbawa Barat, Kamis (18/12).(Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas Tambang Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) melakukan proses pengapungan konsentrat di Pabrik Produksi Areal Tambang Batu Hijau, Kecamatan Sengkongkang, Sumbawa Barat, Kamis (18/12).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Sejumlah lulusan fakultas Teknik jurusan pertambangan Universitas Palangka Raya mengeluhkan karena sulit diterima sebagai karyawan di perusahaan tambang di Provinsi Kalimantan Tengah. Hawiko Mara Dano, lulusan fakultas Tehnik Unpar tahun 2006 mengatakan lulusan pertambangan seperti tidak dihiraukan pihak perusahaan yang beroperasi di provinsi dan lebih memilih dari daerah lain.

"Jurusan Pertambangan Unpar telah sembilan angkatan meluluskan mahasiswa. Sangat disayangkan tidak bisa bekerja di perusahaan tambang yang beroperasi di Kalteng," ujar dia, Senin (9/3).

Hawiko mengakui masuk atau diterima di perusahaan tambang membutuhkan skill dan pengalaman. Namun, bagaimana bisa lulusan Pertambangan Unpar memiliki skill dan pengalama apabila tidak diberikan kesempatan. Dia mengatakan, semua yang bekerja di perusahaan tambang pada awalnya tidak memiliki skill dan pengalaman, sehingga saat di terima berupaya untuk memahami dan bekerja secara sungguh-sungguh sesuai prosedur.

"Setidaknya diberikan lah kesempatan terlebih dahulu kepada lulusan Pertambangan Unpar. Saya yakin mahasiswa yang lulus dari Pertambangan Unpar bisa bekerja sesuai prosedur perusahaan tambang," kata Hawiko.

Senada, Rico E Ibang, alumni Jurusan Pertambangan Unpar mengatakan, perusahaan tambang yang beroperasi di Kalteng terkesan menganggap lulusan perguruan tinggi di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini kurang bermutu dan tidak sanggup bekerja secara professional. Dia juga berharap Gubernur Agustin Teras Narang memberikan perhatian khusus terhadap lulusan jurusan Pertambangan Unpar agar dapat diterima di perusahaan tambang yang banyak beroperasi di provinsi ini.

"Perusahaan Tambang itukan menguras sumber daya alam kita, sedangkan putera kalteng hanya bisa melihat dan tidak dilibatkan. Kami mohon pak Gubernur memberikan perhatian terhadap kami," kata Rico.

Keluhan para lulusan tersebut disampaikan melalui website kawalkalteng2015.com yang dikelola dan dipergunakan Pemerintah Provinsi untuk menyampaikan berbagai program sekaligus menggali aspirasi masyarakat.

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement