REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang (LK UMM) menyatakan keprihatinannya terhadap sering diperdengarkannya lagu-lagu tidak semestinya dalam acara resepsi pernikahan secara Islam.
Disadari atau tidak, penyelenggara pesta telah melakukan kesalahan dengan mengurangi kesakralan ritual menikah dengan memperdengarkan lagu-lagu yang justru tidak Islami. Itulah sebabnya, LK UMM menggelar workshop bertajuk "Islamic Wedding Songs" di Hotel UMM Inn, Ahad (17/1).
Dalam siaran kepada Republika.co.id, Selasa (19/1), Ketua LK UMM Tri Sulityaningsih menuturkan, lagu-lagu yang biasanya diperdengarkan dalam resepsi pernikahan sering tidak bernuansa Islami. Padahal, pernikahan merupakan narasi ikatan yang sakral.
"Karena itu, lagu-lagu yang diperdengarkan dalam rangkaian resepsi mestinya yang mampu menggetarkan dan menguatkan ikatan sakral itu,” ujarnya didampingi narasumber yang dikenal sebagai pencipta lagu yang intens dalam gerakan lagu-lagu edukatif dan Islami, Sigit Baskara.