REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Yayasan Alumni Peduli IPB berhasil mengumpulkan Rp 24 miliar Dana Abadi Pendidikan dalam semalam. Rencananya, dana tersebut akan diinvestasikan melalui instrumen Reksa Dana untuk menjadi dana abadi Mahasiswa IPB yang kurang mampu.
"Program dana abadi ini merupakan wujud tanggung jawab alumni IPB bagi IPB dan mahasiswanya untuk terus terus meningkatkan kualitas mahasiswa secara khusus dan pendidikan Indonesia secara umum," kata Ketua Yayasan Alumni Peduli IPB, Fathan Kamil dalam acara Softlaunching Yayasan Alumni Peduli IPB di Jakarta, Rabu (22/2), malam.
Acara tersebut sekaligus pengumpulan dana abadi pendidikan. Menurut Fathan, saat ini metode sumbangan secara reguler telah ditinggalkan dan hanya mengandalkan sumbangan yang bersifat tidak reguler. Namun, Yayasan tetap memerlukan sumber dana yang berkelanjutan untuk mendanai program-program beasiswa dan pengembangan kapasitas mahasiswa IPB.
"Karena itu, kini kita menggunakan sistem reksa dana yang akan menggalang modal dari para investor agar mereka bisa ikut membantu pembiayaan pendidikan secara terus menerus melalui berbagai investasi yang dijalankan. Buah atau laba dari investasi itulah, yang akan digunakan untuk membiayai program-program Yayasan Alumni Peduli IPB. Adapun pokok modalnya akan tetap menjadi milik para investornya," kata Fathan.
Dana abadi yang diperoleh sampai saat ini bersumber dari donasi alumni IPB sebesar Rp 1 miliar, penempatan dana dari beberapa lembaga, di antaranya PT KSEI Rp 8 miliar, Dana Pensiun PT Telkom Rp 5 miliar, PT Bursa Efek Indonesia Rp 5 miliar, dan PT Bahana Rp 5 miliar. Dana ini diperkirakan semakin bertambah seiring sosialisasi program yang akan dilakukan terus menerus.
Penggunaan dana melalui Yayasan Alumni Peduli IPB meliputi beasiswa regular, beasiswa unggul, pelatihan kewirausahaan sosial, workshop dan coaching, dan pelatihan kepemimpinan.
Ketua Himpunan Alumni IPB, Bambang Hendroyono berharap, Yayasan Alumni Peduli IPB dan dana abadi merupakan solusi konkrit dari alumni IPB untuk mahasiswa yang tidak berkecukupan selama ini. “Program ini merupakan sejarah baru bagi IPB dan alumninya dalam menjamin keberlangsungan pendidikan bagi mahasiswa, khususnya yang tak berkecukupan” kata Bambang.
Rektor IPB Herry Suhardiyanto, menyambut baik keberadaan Yayasan Alumni Peduli IPB dan dana abadinya. “Alumni dan almamater yang kuat akan menghasilkan perguruan tinggi yang hebat dengan kualitas pendidikan yang juga baik,” ujar Rektor IPB.
IPB menyandang julukan “Kampus Rakyat” karena kayanya diversitas mahasiswa yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Namun disayangkan, 70 persen dari mahasiswa IPB ternyata masih hidup di bawah standar kelayakan.
Orang tua mereka mayoritas memiliki penghasilan di bawah Rp 3 juta, dan banyak pula dari mereka yang tidak dapat melanjutkan studi mereka karena kekurangan dana. Kelalaian dalam memfasilitasi pendidikan kepada rakyat dapat menutup masa depan bangsa.