REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pakar bidang patologi tubuhan dari Faculty of Veterinary and Agricultural Sciences, University of Melbourne, Prof Paul Taylor, memberikan kuliah umum di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pemaparan tentang penyakit tumbuhan yang disebabkan infeksi jamur patogen Colletotrichum spp.
Ia berpendapat, infeksi jamur patogen berpotensi menurunkan produktivitas tanaman, sehingga penting melakukan penelitian dengan pendekatan biologi molekuler untuk mengatasi persoalan ini. Paul pun melakukan sejumlah penelitian terkait jamur patogen pada tanaman pangan dengan pendekatan biologi molekuler.
Salah satu penelitian yang dilakukan yaitu daur hidup Colletotrichum spp, gen penyakit yang terlibat dalam infeksi pada jeruk di Australia dan cabe di Asia Tenggara. "Tidak mudah untuk mengendalikan arthracnose yang disebabkan oleh Colletrichum spp, karena patogen dapat menginfeki inang dalam skala luas," kata Paul, Senin (4/12) lalu.
Paul menambahkan, proses identifikasi species Colletotrichum spp, juga tidak mudah dilakukan. Selain itu, dalam mengetahui variasi gaya hidup dari spesies selama infeksi. Ia berpendapat, kendala lain dalam pengendalian jamur jenis ini tidak lain lambatnya proses identifikasi gen resisten.
"Adanya perkembangan jenis baru patogen dalam spesies, dan juga resistensi fungiside," ujar Paul.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemanusiaan Fakultas Biologi UGM, Rina Sri Kasiamdari berharap, melalui kuliah umum ini dapat memberikan wawasan baru kepada mahasiswa. Terutama, terkait penelitian interaksi inang-jamur patogen, sehingga penelitian bidang itu dapat terus dikembangkan.
"Sebagai langkah awal mengatasi berbagai penyakit jamur pada tanaman," kata Rina.
Kuliah umum kali ini terselengara atas kerjasama Fakultas Biologi dan Research Center for Biotechnology. Kegiatan mendapatkan pendanaan dari World Class Profesor Program Kemenristekdikti, dan diikuti mahasiswa-mahasiswa program sarjana dan pascasarjana Fakultas Biologi UGM.