Rabu 17 Jan 2018 22:23 WIB

Ini Pesan Rektor IPB Saat Mewisuda 750 Lulusannya

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Maman Sudiaman
Dr Arif Satria SP, MSi, rektor IPB periode 2017-2022.
Foto: Dok IPB
Dr Arif Satria SP, MSi, rektor IPB periode 2017-2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mewisuda lulusannya di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (17/1) .  Pada wisuda tahap ini, IPB menyerahkan ijazah kepada 750 orang lulusan, yang terdiri dari 21 orang lulusan bergelar Doktor, 191 orang lulusan bergelar Magister Sains, 21 orang lulusan bergelar Magister Manajemen, tiga orang lulusan bergelar Magister Profesional, dan 513 orang lulusan bergelar Sarjana.

Dalam sambutan wisuda pertamanya, Rektor IPB, Arif Satria, berharap, para lulusan bisa bekerja di tengah masyarakat untuk mendapatkan masa depan yang gemilang. "Jangan patah semangat dan menunda untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik dalam hidup ini," pesan rektor kepada wisudawan.

Arif juga berpesan agar para lulusan bisa merencanakan masa depan secara matang. Sebab, masa depan yang sudah dipersiapkan akan membawa seseorang pada keberuntungan saat bertemu dengan kesempatan.

Terlepas dari tuntutan sosial, Arif menganjurkan lulusan untuk bisa belajar menyusun masa depan sendiri. Di antaranya dengan mencari pekerjaan yang disenangi agar dapat bekerja menurut panggilan hati. "Jadinya, dalam bekerja kita bisa merasa senang dan bahagia dan hasil dalam pekerjaan juga akan maksimal," katanya.

Keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki peran strategis, salah satunya terkait dengan daya saing lulusan. Selain itu, hasil kerja prestasi alumni mencerminkan hasil pendidikan selama belajar di masa perkuliahan.

Untuk diketahui, sampai dengan wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 149.643 orang alumni. Saat sudah masuk dunia kerja ataupun profesional, kata Arif, alumni IPB terkenal cukup baik, berprestasi, ulet, dan mau bekerja keras. "Karenanya, keberadaan alumni sangatlah penting dan alumni merupakan partner yang penting dan strategis dalam membangun bangsa dan negara pada umumnya dan membangun IPB pada khususnya," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement