REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengimbau agar Perguruan Tinggi tidak hanya sebagai tempat wahana pengembangan ilmu pengetahuan. Namun kampus juga harus terus bisa mengembangkan rasa nasionalisme dan kedamaian.
"Apalagi hari ini bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila," kata Nasir ketika menghadiri Nusantara Mengaji di Universitas Diponegoro (Undip), Jumat (1/6).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Nusantara Mengaji adalah kegiatan yang sudah dilakukan secara rutin sejak tahun 2016. Pada kesempatan itu, Nasir menekankan bahwa ada empat pilar yang harus ditanamkan selalu dalam diri. Yaitu NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 45 sebagai dasar Negara, dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
"Dengan adanya kegiatan Nusantara Mengaji mudah-mudahan kita bisa terhindar dari radikalisme, terorisme, dan narkoba," tutur Nasir.
Sementara itu Rektor Undip Yos Johan Utama mengatakan kegiatan Nusantara Mengaji ini bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila dan peringatan Nuzulul Quran. "Kita bersyukur hidup didalamnya menerapkan nilai-nilai Pancasila yang didalamnya terdapat nilai-nilai keimanan kepada Tuhan, untuk memupuk rasa persatuan. Undip juga harus menjadi bagian sebagai pemecah masalah bukan pembuat masalah," jelas Johan.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan teleconference dengan 4 Universitas lain yang secara serentak juga melakukan Nusantara Mengaji. Pemberian santunan pun diberikan kepada panti asuhan dalam acara yang berlangsung khidmat tersebut. Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, sebelum ke Undip, Nasir melakukan ziarah ke makam Sultan Fatah Demak.