REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta segera membangun kampus di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU).
"Sebetulnya sejak 2013 kampus UNS di Madiun sudah ada tiga prodi, yaitu D2 Teknik Informasi, Hasil Pertanian, dan Teknik Mesin," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di sela penandatangan di Solo, Jumat (7/2).
Ia mengatakan dari 2013 hingga saat ini sudah ada lulusan sebanyak 500 orang dengan model pendidikan vokasi. Kampus di Madiun masih menyisakan sekitar 150 mahasiswa.
Ia mengatakan berdasarkan Peraturan Menristekdikti Nomor 1 Tahun 2017, diinstruksikan mulai 2020 Program Studi di Luar Domisili (PDD) diubah menjadi PSDKU. Terkait hal itu, untuk menyukseskan PSDKU tersebut, ia berharap ada kerja sama yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Madiun.
"Harapannya kerja sama ini tidak sekadar tanda tangan dengan Bupati tetapi harus segera ada realisasinya. Saya optimistis dengan didirikannya kampus UNS yang di Madiun, ke depan kualitas SDM yang ada di Madiun akan terus berkembang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Madiun," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Madiun Heri Wuryanto sangat berharap pendirian kampus UNS di Caruban segera terealisasi. "Semoga tahun ini izinnya turun dan bisa menerima mahasiswa, kami mohon dukungan dari UNS dalam rangka menyiapkan SDM unggul di Kabupaten Madiun," katanya.
Ia mengatakan baik Pemkab Madiun maupun masyarakat sudah lama berharap daerah tersebut memiliki perguruan tinggi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk bisa kuliah di UNS.
Sesuai rencana, pada 11 Maret 2020 akan dilakukan peletakan batu pertama dalam pembangunan gapura kampus UNS di Madiun. "Harapannya perizinan dari Kementerian segera turun sehingga pada tahun ajaran baru 2020 bisa menerima mahasiswa di Kampus UNS di Madiun," katanya.