REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini mengklaim adanya kebocoran soal Ujian Nasional (UN) melalui pesan singkat short message service (SMS) ponsel adalah tidak benar. Oleh karena itu, para siswa diimbau mengabaikan beredarnya kunci jawaban tersebut.
Menurut Risma, peserta UN seharusnya mempunyai kepercayaan diri yang cukup. Sebab, kata dia, kesiapan dalam menghadapi pelaksanaannya sudah optimal.
“Setiap minggu selalu diadakan pelatihan soal, bahkan kami minta sekolah benar-benar menyiapkan muridnya,” kata Risma belum lama ini.
Karena itu, siswa tidak perlu mempermasalahkan adanya kunci jawaban yang dikirim lewat ponsel. Pasalnya, potensi kebocoran soal dianggap minim, bahkan, pengawasan distribusi naskah ujian juga melibatkan pihak kepolisian.
Kemudian, guna menghindari suasana tegang saat UN berlangsung, dia juga meminta para pengawas untuk mengenakan pakaian yang lebih bersahabat. Seperti halnya tidak mengenakan sepatu ala hansip yang memicu bunyi saat melangkah. “Itu menyebabkan merasa ketakutan,” ujarnya.