REPUBLIKA.CO.ID,MALUKU--Jumlah siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Maluku yang tidak lulus atau gagal dalam ujian nasional hanya 11 orang atau 0,77 persen dari 4.196 murid yang mengikuti UN 2013.
"Sebelas siswa yang tidak lulus UN itu berasal dari beberapa SMK di Ambon, sedangkan pada 10 kabupaten/kota lainnya semuanya berhasil atau kelulusannya 100 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Maluku Semmy Risambessy, di Ambon, Sabtu.
Dia mengapresiasi kerja keras 10 kabupaten/kota di Maluku sehingga kelulusan siswa SMK mencapai 100 persen. Prosentase kelulusan siswa SMK di Maluku tahun ini mencapai 99,74 persen.
Kesepuluh kabupaten/kota yang kelulusannya mencapai 100 persen yakni Kota Tual dengan jumlah peserta 181 siswa, Maluku Tengah (488), Buru (298), Maluku Tenggara (352), dan Maluku Tenggara Barat (MTB) 294 orang.
Kemudian Seram Bagian Timur (SBT) 237 siswa, Seram Bagian Barat (SBB) 292 murid, Kepulauan Aru (293), Buru Selatan (180), dan Maluku Barat Daya 155 orang.
Dia berharap masing-masing kabupaten/kota di Maluku dapat memperhatikan siswa SMK yang lulus ujian tahun ini, dengan membantu menyiapkan lapangan kerja produktif bagi mereka.
"Siswa SMK yang lulus adalah generasi muda siap pakai dengan kemampuan memadai untuk mengisi pasar kerja. Mereka diharapkan dapat terserap oleh pasar kerja di masing-masing daerah," katanya.
Khusus prosentase kelulusan SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di Maluku tahun 2013 yakni sebesar 99,03 persen dari total peserta ujian sebanyak 19.551 siswa.
"Siswa SMA/MA yang tidak lulus sebanyak 189 orang atau 0,97 persen. Prosentasi kelulusan tahun ini turun 0,58 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai 99,61 persen.
Jumlah siswa terbanyak yang tidak lulus yakni Kota Ambon 55 orang dengan prosentase 1,11 persen dari total peserta UN di ibu kota Provinsi Maluku tersebut 4.935 orang.