REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Buku yang isinya tak layak menjadi bahan pelajaran, kembali ditemukan di sejumlah daerah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sudah memperoleh laporan tentang buku Bahasa Indonesia kurikulum 2013 tersebut.
Menurut Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud, Ramon, tim Kemendikbud akan bekerja untuk meneliti ulang buku tersebut memang layak atau tidak.
''Setiap buku, memang selalu ada screening jadi setiap saat memerlukan masukan. Nanti, tim yang akan bekerja,'' ujar Ramon kepada Republika, Ahad (1/9).
Ramon mengatakan, Kemendikbud sudah memperoleh laporan tentang buku berbau kasar ini. Setelah dicek, ternyata memang ada kata-kata yang dinilai kasar oleh masyarakat. Namun, masalahnya pemuatan kata-kata seperti sengaja atau tidak karena kalimat tersebut merupakan kutipan sebuah cerpen. Tapi, dimasukkan menjadi salah satu bahan bacaan buku tersebut.
''Kami sudah cek, memang ada kata-kata kasar seperti itu. Masalahnya, sengaja atau tidak. Balai Bahasa kan yang membuat, pasti mengetahui hal seperti ini,'' katanya.
Dikatakan Ramon, Kemendikbud memang bertanggung jawab dengan semua buku pelajaran kurikulum 2013. Namun, pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA, ditulis oleh Balai Bahasa. Karena, Kepala Balai Bahasanya menjadi bagian tim inti kurikulum. ''Kami akan mengklarifikasi hal ini ke balai bahasa. Selain itu, meminta tim meneliti,'' kata Ramon.
Saat ditanya apakah buku tersebut akan ditarik dari sekolah, Ramon mengatakan, belum bisa memutuskan. Karena, harus menunggu pertimbangan dan masukkan tim.