REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Pendidikan Kota Semarang mengingatkan kalangan sekolah agar tidak hanya berpikir menyiapkan siswa sekadar lulus tanpa mementingkan nilai ujian nasional yang didapatkan.
"Sekolah harus menyiapkan siswa memiliki prestasi yang baik. Bukan sekadar lulus UN, tetapi nilai UN yang didapatkan juga harus baik," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Selasa.
Menurut dia, tingkat kesulitan soal UN dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, termasuk tahun ini yang meningkat kesulitannya dibandingkan dengan UN tahun lalu sehingga sekolah harus menyiapkan siswa.
Apalagi, kata dia, nilai UN untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat saat ini juga bakal diperhitungkan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
"Kalau dulu, nilai rapor selama SMA yang diperhitungkan, sementara UN yang penting lulus. Sekarang, selain nilai rapor, nilai murni UN yang diperoleh siswa akan diperhitungkan dalam SNMPTN," kata Bunyamin.
Menanggapi imbauan tersebut, Kepala SMA Negeri 2 Semarang Hari Waluyo menyambut baik kebijakan tentang penggunaan nilai UN sebagai acuan SNMPTN tahun ini, di samping nilai rapor yang diperoleh siswa.
"Digunakannya nilai UN sebagai salah satu indikator penilaian SNMPTN, kami sudah tahu. Para siswa juga sudah tahu sehingga memacu semangat untuk belajar dan meraih nilai tinggi dalam UN," katanya.
Menurut dia, penggunaan nilai UN sebagai salah satu indikator penilaian SNMPTN patut diapresiasi, sebab selama ini nilai UN hanya dijadikan sebatas indikator kelulusan dan pemetaan kualitas pendidikan.
"Kalau (nilai UN, red.) tidak dijadikan salah satu indikator masuk perguruan tinggi kan 'sia-sia' juga. Sebab, nilai UN itu penting," kata Hari yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri 11 Semarang itu.
Ia mengatakan telah menyiapkan berbagai program untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi UN secara komprehensif, mental, dan spiritual, seperti melalui 'tryout' (uji coba ujian) dan tambahan pelajaran.
Untuk tambahan pelajaran, yakni pada jam 'ke nol' dan 10, kata Hari, sudah mulai diintensifkan sejak semester kedua, sedangkan untuk 'tryout' dimulai pada bulan ini hingga menjelang pelaksanaan UN.