Sabtu 06 Sep 2014 20:15 WIB

Dinas Pendidikan Jatim Belajar Kembangkan SMK pada Jerman

Siswa SMK (ilustrasi)
Foto: Antara
Siswa SMK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur akan belajar mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada negara Jerman.

"Karena itu, kami akan menggelar workshop dengan pembicara dari Kadin Jerman pada Kamis (11/9)," kata Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi di Surabaya, Sabtu (6/9).

Dalam acara yang digelar Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dindik Jatim itu, Jerman sengaja dipilih karena dikenal sebagai negara yang bisa mengelola SMK dengan cukup bagus.

"Vokasional (pendidikan keterampilan) di Jerman sudah diakui dunia dengan standar mutu yang bagus, karenanya Jerman lebih mengutamakan SMK dibandingkan dengan SMU/SMA," katanya.

Menurut dia, komposisi SMK dibandingkan dengan SMA di Jerman itu mencapai 70 persen : 30 persen. "Kalau di Jatim kan masih 60 : 40, makanya kita perlu belajar pada mereka," katanya.

Dalam "sharing" pengalaman melalui workshop itu, pihaknya akan belajar pada Jerman tentang upaya mencetak lulusan SMK yang mudah diterima pihak industri.

"Dengan begitu, anak-anak kita akan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dengan lulusan SMK yang mampu bersaing dengan lulusan negara lain untuk memasuki dunia kerja," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Dikmenjur Dindik Jatim, Hudiono, mengungkapkan pihaknya pernah melakukan studi banding ke Jerman bersama beberapa perwakilan provinsi lain.

"SMK di sana memang sangat luar biasa perkembangannya, karena itu kita berguru pada meneka. Tidak ada salahnya kita mencontoh sesuatu yang bagus," katanya.

Dalam acara itu, pihaknya akan mengundang perwakilan dari Dinas Pendidikan dan guru SMK yang berprestasi dari 10 provinsi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jambi, Batam, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Tengah dan NTB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement