Ahad 21 Sep 2014 15:22 WIB

Siswa SMK Lebih Diserap Lapangan Kerja dan Kompetitif

Rep: Djoko Suceno/ Red: Indah Wulandari
Pelatihan Republika Online Journalism Class yang diikuti pelajar SMA dan SMK Negeri Se-Jakarta Selatan di Aula SMKN 6 Jakarta Selatan, Selasa (12/11). (Republika/Amin Madani)
Pelatihan Republika Online Journalism Class yang diikuti pelajar SMA dan SMK Negeri Se-Jakarta Selatan di Aula SMKN 6 Jakarta Selatan, Selasa (12/11). (Republika/Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Bagi  lembaga pendidikan setingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melahirkan lulusan yang bisa langsung diserap di dunia industri atau perusahaan merupakan target utama. Tak lupa, menanamkan semangat berkompetisi bagi para siswanya.

‘’Pembelajaran teori dan praktek tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Tetapi dilakukan di dunia industri melalui praktek kerja industri di perusahaan-perusahaan yang relevan,’’kata kepala Sekolah SMKN 4 Kota Bandung, Iwa Wiswara Syamsu, MPd, Ahad (21/9).

Karena itu, kata Iwa, praktek kerja industri ke sejumlah perusahaan merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh peserta didik. Bahkan, kata dia, pihaknya selalu menekankan kepada peserta didik yang mengikuti kerja praktek agar memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.

Sebelum mereka dilepas mengikuti pratek kerja di sejumlah perusahaan, para guru memberikan pembekalan yang maksimal kepada peserta didik.

Sebagai salah satu SMK favorit di Kota Bandung, SMKN 4 juga memiliki sejumlah prestasi baik di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional. Salah satu prestasi, yaitu menempatkan peserta didiknya sebagai juara dalam kegiatan lomba kompetensi siswa (LKS) tingkat nasional yang digelar Agustus 2014 lalu di Palembang.

Dalam ajang kegiatan bergengsi ini, SMKN 4 menyabet gelar juara I bidang lomba software application. Sementara, di tingkat internasional, Resti Pujiarti Tririzka, siswi jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) ikut serta dalam lomba foto lingkungan hidup yang digelar The University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia.

Dalam ajang ini Resti menyampaikan opini mengenai masalah lingkungan dan solusinya di bidang elektrokimia. Atas kiprahnya di ajang tersebut tahun 2014 ini, ia menjadi pun menjadi  pemenang hadiah  3.000 dolar Australia.

‘’Ini sangat membanggakan bagi saya dan sekolah,’’kata Iwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement