REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Syamsul Rizal mengatakan, daerahnya belum siap melaksanakan ujian nasional (UN) online pada 2015. Hal itu diketahui dari hasil evaluasi Disdikbud Sumbar yang menyatakan belum ada satupun sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki kemampuan untuk mengadaan UN online ini.
“Masih banyak yang mesti kita benahi mulai dari perangkat komputer hingga sistem pelaksanaannya. Untuk tahun ini, kita pastikan belum, kita akan tetap ujian manual,” kata Syamsul di Kantor Gubernur Sumatera Barat, Selasa (10/2).
Ia menjelaskan, sejauh ini ada 10 sekolah eks-RSBI di Sumbar. Namun, belum ada yang sepenuhnya memiliki perangkat komputer yang mencukupi. Rata-rata komputer yang ada, kata dia, hanya 30 unit setiap sekolah. Sedangkan untuk menggelar UN online, butuh lebih dari 90 unit computer.
“Masing-masing sekolah itu, seharusnya bisa menyediakan perangkat komputer minimal satu komputer untuk tiga anak. Itu belum terpenuhi di sekolah-sekolah kita saat ini,” tuturnya.
Menurut dia, pada 2016 mendatang mereka akan bersama dengan kabupaten/kota mempersiapkan UN online. Persiapan dimulai dengan pengadaan perangkat komputer hingga standar komputer yang harus digunakan. “Kalau perangkat komputer tidak ada, tentu anak tidak bisa dilatih tata cara UN online. Kalau anak tidak paham, tentu tidak bisa dilakukan,” ungkapnya.
Syamsul mengatakan, berdasarkan arahan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, hasil UN akan dipetakan berdasarkan pencapaian kurikulum. Ia menambahkan, UN saat ini bukan lagi menjadi penentu kelulusan bagi siswa-siswanya. “Untuk kelulusan nanti yang menentukan sekolah,” lanjutnya. Namun, ujar dia, Disdikbud Sumbar tengah menunggu arahan-arahan lanjutan dari Kemendikbud.
