REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Komisi D Bidang Kesejahteraan DPRD Makassar masih menunggu hasil verifikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan rencana pelaksanaan ujian nasional secara dalam jaringan (online).
"Kalau berbicara masalah kesiapan, kami di dewan sudah menegaskan jika tahun ini belum siap melaksanakan UN 'online' karena sarana dan prasarana infrastruktur sekolah itu belum memadai," ujar Ketua Komisi D DPRD Makassar Mudzakkir Ali Djamil di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan setelah peninjauan di beberapa Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK), belum ada satu pun sekolah yang memadai sarananya.
Oleh karena itu, pihak dewan belum mengambil sikap terhadap rencana penerapan ujian nasional di sejumlah sekolah percontohan sesuai yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami masih menunggu hasil verifikasi Kementerian Pendidikan terhadap kesiapan masing-masing sekolah. Sampai hari ini belum ada hasilnya. Kalau sudah masuk, kita agendakan rapat bersama Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah," katanya.
Sebanyak 11 sekolah di Makassar rencananya dijadikan tempat percontohan UN secara dalam jaringan pada 2015, masing-masing sembilan SMA dan tiga SMP. Pada Januari lalu, kementerian telah melakukan verifikasi seputar kesiapan infrastruktur, siswa, dan pengajar.
Mudzakkir menyatakan komisi bakal mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan hasil verifikasi kementerian.
Sejauh ini, pihaknya menganggap sekolah di Makassar belum siap sehingga sebaiknya pelaksanaan UN secara dalam jaringan ditunda.
Pada kesempatan sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan kesiapan seluruh SMA/SMK menggelar ujian nasional secara dalam jaringan sesuai rencana Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan.
"Jika ini memang untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, maka semuanya harus siap dan berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh sekolah tingkat SMA/SMK, semuanya siap," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Makassar Arismunandar.
Dia mengatakan ujian nasional secara dalam jaringan akan mulai dipersiapkannya sejak dini. Sebelum digelar di semua sekolah maka akan dilakukan simulasi dan pelatihan.
Berdasarkan kesiapan dari hampir seluruh sekolah SMA-SMK di Makassar itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemudian akan menunjuk sembilan sekolah unggulan untuk menggelar uji coba.
"Ada sembilan sekolah yang betul-betul siap dan sembilan sekolah ini adalah unggulan kita di Makassar. Ini juga sudah kami laporkan ke Kementerian dan secepatnya kementerian akan melakukan verifikasi," katanya.
Daftar yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Makassar, seperti tingkat SMA adalah SMA Katolik Rajawali, SMA Frater, SMA Athirah, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 11, SMAN 15, dan SMAN 17.
Di tingkat SMK, adalah SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, dan SMKN 8, sedangkan tingkat SMP adalah SMPN 6 dan SMPN 12.
"Jika dinyatakan layak dari segi sarana penunjang, maka peserta UN yang ditunjuk tak perlu lagi membawa alat tulis dan papan alas saat ujian," katanya.