REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Barat belum memastikan temuan berupa tiga lembar kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) SLTA di satu kedai fotokopi Kota Padang, asli atau palsu.
"Dari pengawasan yang kami lakukan dalam ujian SMA, ditemukan sebuah kunci jawaban di lingkungan sekolah. Ada tiga lembar kunci," kata Kepala Ombudsman Sumbar, Yunafri di Padang, Senin.
Ia mengatakan, penemuan kunci itu berawal di sebuah kedai fotokopi yang berada di depan sekolah. Siswa membawa kunci itu untuk diperbanyak."Ada dua siswa yang kedapatan membawa kunci itu ke tempat fotokopi untuk diperbanyak, di situ ditemukan," katanya.
Hingga saat ini, pihak Ombudsman telah mengamankan lembar jawaban kunci itu dengan cara meminta kepada siswa bersangkutan."Kami minta dengan alasan untuk adik yang juga akan ujian, dan diberikan siswa bersangkutan. Sekarang telah kami simpan," katanya.
Yunafri menjelaskan, untuk selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai kunci jawaban tersebut.
"Koordniasi untuk mencari tahu apakah kunci itu benar, atau jawaban bodong. Jika jawabannya benar berarti memang telah terjadi kebocoran soal, dan bagaimana pertanggungjawabannnya," jelasnya
Sebelumnya, pihak Ombudsman Sumbar ikut melakukan pengawasan UN di Padang, dengan melibatkan seluruh asisten.
"Seluruh asisten kami turunkan. Untuk ujian hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Kimia (IPA), dan Bahasa Indonesia dan Geografi (IPS), ini kami awasi sebanyak enam sekolah di Kota Padang," katanya.
Untuk hari kedua, katanya, pihaknya tetap akan mengawasi sebanyak enam sekolah, namun sekolah yang berbeda dari hari pertama.
Yunafri mengimbau, agar siswa tidak percaya dengan kunci jawaban yang beredar. Karena kunci tersebut tidak memiliki kepastian.
"Siswa harus percaya diri. Peran orang tua juga diminta agar mengarahkan para anak menghincari kepercayaan terhadap kunci jawaban," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar, Syamsurizal, mengatakan jumlah siswa yang akan mengikuti UN 2015 di daerah itu sebanyak 163.325 orang.