REPUBLIKA.CO.ID,Suasana ‘hijau’ akan langsung terasa saat memasuki halaman SMAN 1 Sindang Indramayu. Pepohonan rindang, ditambah deretan tanaman hias yang tertata rapih di pelataran, memberikan kesejukan tersendiri di tengah udara Kabupaten Indramayu yang panas.
Suasana itu juga terasa saat memasuki bagian dalam bangunan sekolah. Deretan tanaman hias nan cantik dan hijau, berjejer rapih di dalam pot di sepanjang lantai selasar sekolah. Selain di lantai, deretan pot-pot yang berisi tanaman juga tergantung rapih pada tembok-tembok sekolah. Sedangkan di sisi lapangan sekolah, pohon-pohon rindang berdiri tegak untuk menghalau teriknya matahari.
Tak berhenti sampai disitu, masih di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Letjen MT Haryono, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu itu, juga berdiri hutan sekolah. Areal hutan seluas 269 meter persegi itu ditumbuhi berbagai jenis pohon keras.
Adapula taman sekolah seluas 250 meter persegi maupun taman bacaan seluas 300 meter persegi. Kedua taman tersebut ditumbuhi beraneka bunga hias yang indah dan beragam tanaman hijau yang menyejukkan. Semua pemandangan itu bisa menghilangkan rasa penat dan lelah yang dirasakan para siswa setelah mengikuti pelajaran.
Sekolah yang memiliki luas tanah 14.640 meter persegi itu juga dilengkapi sebuah green house seluas 100 meter persegi. Di dalam areal green house, tumbuh berbagai macam tanaman yang terpelihara dengan baik.
Selain itu, adapula apotek hidup seluas 160 meter persegi yang ditumbuhi berbagai macam tanaman obat keluarga (toga). Keberadaan areal apotek hidup tersebut dapat mengenalkan para siswa dengan tanaman di lingkungan mereka yang bisa menjadi obat. Tak hanya itu, taman satwa unggas dan ikan pun turut melengkapi suasana hijau di sekolah tersebut.
Suasana hijau yang kini terbangun di SMAN 1 Sindang itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kesadaran dari seluruh civitas akademika di sekolah tersebut, baik siswa, guru, staf tata usaha (TU) maupun kepala sekolah.
Awal gerakan penghijauan pun dilakukan pada 2013, hingga kemudian pihak sekolah mencanangkan ‘go green school’ pada 2014. "Alhamduillah semua pihak mendukung," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Sindang, Kasno Hadikusumo, didampingi Pembina OSIS Sekbid Prestasi SMAN 1 Sindang, Yati Mulyati.
Yati mengatakan, dengan semangat go green school, pihaknya berupaya menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah mengenai pentingnya kelestarian lingkungan. Hal itupun dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pendidikan, Badan Lingkungan Hidup, pemda, dan Dinas Perkebunan dan Kehutanan. “Para alumni juga turut berperan serta. Mereka ikut menyumbangkan pohon keras untuk ditanam,” ujar Yati.
Tak hanya sekedar menanam pohon, pihak sekolah juga melakukan pengolahan limbah, termasuk limbah kantin. Bahkan, air bekas wudhu dari warga sekolah, tak hanya dibuang begitu saja. Air itu ditampung di sebuah kolam, yang kemudian digunakan untuk menyiram tanaman-tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
Warga sekolah, terutama siswa, juga dilatih untuk melakukan proses daur ulang kertas bekas. Seperti kertas koran dan kertas bekas ulangan. Kertas-kertas daur ulang itu kemudian dibuat menjadi berbagai hasil kerajinan siswa, di antaranya tempat pensil, tas maupun tempat tisu.
Hasil kreatifitas siswa tersebut dipajang di salah satu sudut bangunan sekolah. "Kami melatih siswa agar bisa memanfaatkan barang-barang bekas, terutama kertas, menjadi barang yang memiliki nilai yang tinggi," tutur Yati.
Dikatakan Yati, seluruh upaya yang dilakukan segenap civitas akademika itu akhirnya berbuah manis. SMAN 1 Sindang diganjar penghargaan Adiwiyata Nasional, yang diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 2014 lalu di Jakarta.
Penghargaan Adiwiyata merupakan penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. "Setelah Adiwiyata Nasional, jenjang berikutnya yang ingin kita raih adalah Adiwiyata Mandiri pada 2016 mendatang," kata Yati.
Untuk mencapai tingkatan Adiwiyata Mandiri, maka SMAN 1 Sindang sudah memiliki sepuluh sekolah binaan, sebagaimana yang disyaratkan. Sepuluh sekolah itu berasal dari berbagai tingkatan, mulai SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Sementara itu, belum lama ini, alumni SMAN I Sindang, khususnya angkatan ’81 pun menggelar acara reuni. Dalam acara ini, para alumni menyerahkan sejumlah bantuan pohon seperti kayu manis, gempol labum, cempaka, dan rumput gajah. Bantuan lainnya berupa santunan kepada guru purna tugas.
Ketua pantia reuni Dr Ir Hartoyo MSc yang juga Wakil Ketua LPPM bidang pengabidan masyarakat IPB berharap, agar SMAN I Sindang tetap menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di tingkat SMA. “SMAN 1 Sindang pun diharap tetap menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekolahnya, Sehingga menjadi yang terbaik dalam lomba Adiwiyata Mandiri tingkat nasional tahun depan,” katanya.