REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sedang mempersiapkan sejumlah Guru Garis Depan (GGD). Pemerintah akan melepas kembali para GGD ke sejumlah wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di akhir tahun ini.
“Kita sedang rencanakan pengadaan GGD di akhir tahun ini kembali,” ujar Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK), Sumarna Pranata saat ditemui wartawan, Jakarta, Kamis (11/6).
Menurut Pranata, persiapan ini dilakukan Kemdikbud karena adanya permintaah daerah (Pemda) telah mengajukan dan meminta sejumlah GGD untuk di wilayahnya. Pranata menerangkan, alasan dari program GGD ini berdasarkan kondisi pendidikan terutama para guru yang berada di wilayah terpenncil. Menurut dia, banyak wilayah daerah terpencil yang mengalami kekurangan guru. Walaupun ada, lanjut dia, kemampuannya kurang memupuni.
Untuk bisa menjadi GGD, Pranata menyebutkan mereka harus lulusan Strata Satu (S1). Selain itu, dia mengungkapkan, mereka harus telah melakukan Program Profesi Guru (PPG). “Mereka juga memiliki pengalaman mengajar di wilayah terpencil itu,” teranngya.
Sebelumnya, Kemdikbud juga telah melepaskan 798 GGD ke berbagai wilayah 3T. Hal ini telah dilakukan Kemidkbud bersama Presiden Jokowi beberapa waktu. Perihal jumlah GGD untuk akhir tahun, Pranata menegaskan hal ini masih diperbincangkan terlebih dahulu.