REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) meningkat tajam jumlahnya dibandingkan tahun lalu. Kepala Disdik (Kadisdik) DKI Jakarta, Sophan Adriyanto mengungkapkan, 500 hingga 1000 persen peningkatannya.
“Itu perkembangan sekolah yang kemarin memakai ujian berbasis kertas,” kata Sophan dalam Konferensi Pers Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) 2016 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Kemendikbud, Sawangan, Depok, Senin (22/2).
Menurut Sophan, jumlah SMP yang sebelumnya melaksanakan UNBK hanya satu meningkat drastis menjadi 111 sekolah. Sementara SMA meningkat dari tiga sekolah menjadi 197 SMA. Untuk SMK, tambah dia, bertambah dari 26 menjadi 100 sekolah. Total, 408 sekolah mengikuti ujian berbasis komputer.
Dari segi kesiapan UN, Sophan menjelaskan, pihaknya memang selalu rutin menyelenggarakan rapat internal. Disdik DKI juga selalu menegaskan agar sekolah lebih memanfaatkan perangkat komputer yang tersedia tanpa harus membebani sekolah, orangtua maupun siswa.
Sophan mengatakan, peningkatan drastis pelaksanaan UNBK ini tidak lepas dari keinginan pihaknya dalam kontribusi dalam pelaksanaan UN. Dalam hal ini, lanjut dia, demi mengedepankan integritas di provinsinya.
Selain itu, Sophan juga mengatakan ihwa Implementasi kurikulum di Jakarta. Menurut dia, sebanyak 84 persen sekolah di DKI Jakarta masih memakai Kurikulum 2006. Pemerintah provinsi menargetkan seluruh sekolah bisa memakai Kurikulum 2013 (K13) pada 2017 nanti.
Sophan juga mengungkapkan kebijakan baru di Jakarta terkait para siswa yang memegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pemegang KJP ini akan dibebaskan biaya kuliah apabila masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia.