REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak terganggu atas pemadaman listrik nantinya. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam menerangkan, sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Secara khusus sudah minta ke PLN agar tidak ada pemadaman listrik yang disengaja saat pelaksanaan UNBK,” ujar Nizam kepada wartawan di Gedung C, Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Upaya ini sangat penting dilakukan demi tetap melangsungkan pelaksanaan UNBK 2016 baik di tingkat SMP/sederajat maupun SMA/sederajat. Dengan demikian peserta UNBK tidak mengalami gangguan dan merasa dirugikan nantinya.
Meski sudah melakukan upaya dengan meminta PLN, Nizam tidak menampik bisa saja terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Dengan kata lain yang disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung. Hal ini, kata dia, jelas agak sulit untuk diantisipasi oleh PLN.
Atas kondisi tersebut, Nizam menegaskan, Kemendikbud akan memastikan agar peserta UNBK tidak merasa dirugikan. Menurut dia, peserta tidak perlu takut kehilangan data karena aplikasi UNBK otomatis akan menyimpan jawaban mereka. Para peserta hanya perlu melanjutkan menyelesaikan soal saat listik hidup kembali.
Selain itu, Nizam juga mengatakan, sekolah penyelenggara UNBK 2016 juga diwajibkan memiliki genset. Nizam juga mengatakan, sejumlah sekolah juga menggunakan laptop yang tidak memiliki pengaruh kuat akan ketersediaan listrik.
Penyelengraan UN termasuk UNBK dan UN Kertas Pensil (UNKP) di SMA akan dilaksanakan 4 – 6 April 2016 sedangkan SMK hingga 7 April. Ujian susulan pada tingkatan ini akan dilakukan pada 11 – 13 April sedangkan SMK sampai 14 April.