Jumat 17 Jun 2016 15:51 WIB

Kemendikbud Klaim Inventarisasi 88.709 Peninggalan Purbakala

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memeriksa senjata berupa keris, tombak, dan pedang peninggalan purbakala yang baru diserahkan seorang warga di Desa Jeru, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (17/3).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memeriksa senjata berupa keris, tombak, dan pedang peninggalan purbakala yang baru diserahkan seorang warga di Desa Jeru, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengungkapkan hal-hal apa yang telah berhasil dicapainya terutama bidang kebudayaan. Hingga 2015, Kemendikbud mengklaim telah menginventarisasi 88.709 peninggalan purbakala.

"Ini capaian yang luar biasa dalam kebudayaan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta baru-baru ini.

Sampai 2015, pemerintah juga telah berhasil menetapkan 963 sebagai cagar budaya. Kemudian sebanyak 6238 dan 294 atau 4,7 persen ditetapkan sebagai warisan budaya Takbenda.

 

Anies mengatakan, pencapaian kinerja kebudayaan tidak terlepas dari peran masyarakat sebagai wujud dari pelibatan publik. Sebab, hingga 2015 Kemdikbud telah memfasilitasi sebanyak 1.226 komunitas budaya, dan 156 desa adat serta 110 Rumah Budaya Nusantara.

Dengan berbagai usaha tersebut, Anies mengutarakan,  ini ternyata mampu memberikan hasil luar biasa. Hal ini terbukti dengan ditetapkannya tiga genre Tari Tradisional Bali oleh UNESCO pada 2015 sebagai Intangible Cultural Heritage.

Sebagai informasi, Anies juga menjelaskan, terdapat sepuluh warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Beberapa di antaranya, yakni Candi Borobudur dan Candi Prambanan pada tahun 1991. Kemudian Manusia Purba Sangiran pada  1996, Subak Bali di 2012, Wayang (2003) dan Keris (2005). Selanjutnya, Batik dan Best Practice Batik pada  2009, angklung (2010), Tari Saman dan noken (2011).

“Paling membanggakan, tahun depan Indonesia menjadi tamu pada International arts festival Europalia," ujar Anies. Hal ini dianggap menjadi kesempatan baik Indonesia dalam menunjukkan kebudayaan di Eropa apalagi kesempatan ini hanya satu kali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement