REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Senin (18/7) besok, hampir seluruh siswa di berbagai tingkatan mulai menjalankan tahun pelajaran barunya. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun telah mengampanyekan Gerakan Orang Tua Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah. Gerakan ini bertujuan menguatkan hubungan komunikasi dan kolaborasi antara sekolah dan orang tua.
Orang tua dari salah satu siswa SMA Negeri (SMAN) 12 Tangerang Selatan, Rasman (43 tahun) merupakan salah satu orang tua yang berencana mengantar anaknya ke sekolah. Rencana ini dilakukannya bukan karena program pemerintah tapi murni dari diri sendiri. “Ya saya ingin lihat situasi dan suasana lingkungan sekolah yang baru bagi anak saya,” ungkap ayah dari dua anak ini.
Selain untuk mengamati, Rasman menilai, kegiatan ini juga baik bagi anak. Kegiatan mengantar anak ke sekolah ini merupakan salah satu bagian kecil dari dukungan orang tua terhadap pendidikan anak. Hal ini sekaligus menjadi alat kontrol orang tua dalam hal pergaulan dengan teman-teman baru anaknya.
Rasman menambahkan, kegiatan mengantar anaknya di hari pertama ini juga wajib baginya. Bukan karena lingkungan sekolah yang baru saja tapi jarak antara sekolah dan rumah yang cukup jauh. Terlebih lagi lokasi sekolah jauh dari trasnportasi umum. Untuk itu, dia pun harus mengantar anaknya dengan kendaraan motor agar tidak telat. “Anaknya juga pengen diantar,” kata dia.
Menurut Rasman, kegiatan mengantar besok sepertinya hanya sekedar mengamati lingkungan sekolah. Pembicaraan atau diskusi panjang bersama wali kelas belum bisa dilakukan mengingat keterbatasan waktu. Dia berpendapat, pembicaaraan detil baru bisa dilaksanakan dengan pertemuan khusus nantinya.
Pada umumnya, kata dia, mengantar anak oleh orang tua memang sudah seharusnya dilakukan. “Karena komunikasi antara orang tua dan sekolah itu sangat penting,” jelasnya. Komunikasi ini perlu dikuatkan agar bisa mengawasi mereka demi kebaikan pendidikannya.
Keinginan dari diri sendiri untuk mengantar anak ke sekolah juga dirasakan orang tua dari anak yang bersekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Pamulang, Mochammad Hilmi Setiawan. Menurut dia, terlepas dari program Kemendikbud, dia memang antusias mengantar anak pertamanya. “Bisa mengetahui lingkungan sekolah, guru, orang tua lainnya dan teman,” kata dia. Dengan demikian, dampaknya bisa lebih mantap untuk menitipkan anak ke sekolah.
Menurut Hilmi, gerakan mengantar anak ini sangat memungkinkan untuk menguatkan hubungan orang tua dan sekolah. Banyak sekolah juga yang terlebih dahulu melaksanakan pertemuan dengan orang tua siswa baru. Bahkan, Sabtu lalu dirinya telah berkumpul dengan pihak sekolah.