REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbit Yudhistira terus mendistribusikan buku revisi atau buku baru mengenai ibu kota Yerusalem. Wakil Kepala Penerbit Yudhistira, Djadja Subagdja mengatakan, buku yang terbaru sudah diperbaiki dan selesai dicetak. Buku ini, kata dia,sedang didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Jadi, mekanismenya bukunya disiapkan dulu, dikirimkan, diberikan ke sekolah-sekolah mengganti yang lama, dan buku yang lama ditarik," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/12).
Namun, ia mengaku belum mengetahu dengan pasti apakah buku yang baru ini telah dibagikan di 34 provinsi Indonesia. Yang jelas, Yudhistira mengaku terus membagikan buku pembenahan terbaru ke sekolah-sekolah di Tanah Air.
Bahkan, buku-buku yang salah penulisan dan cetak di toko-toko buku diakuinya sudah terlebih dahulu ditarik tetapi jumlahnya tidak banyak. Sayangnya mereka tidak menggantinya dengan buku revisi yang baru karena pembelian buku pelajaran ini termasuk jarang.
Ia mengakui buku-buku ini lebih banyak di jual di sekolah. Ia mengklaim buku revisi ini tidak akan mengalami kesalahan penulisan lagi. "Bisa dicek apakah halamannya masih salah atau tidak," ujarnya.
Yudhistira bahkan telah melaporkannya pembenahan dan revisi buku ini ke Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebelumnya, publik sempat dihebohkan dengan buku pelajaran IPS dari penerbit Yudhistira terkait kesalahan penulisan Yerusalem Ibu Kota Israel.