REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden Sandiaga Solahudin Uno mengajak masyarakat terutama emak-emak (ibu rumah tangga dan kaum wanita) untuk menjunjung tinggi akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji dalam berdemokrasi. Apalagi, menurutnya, mayoritas rakyat Indonesia menginginkan pemilihan presiden (pilpres) yang sejuk dan tidak saling menyerang serta menjatuhkan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sandi saat menghadiri diskusi publik bertema #2019DemokrasiSejuk di Aula Sakinah, Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. "Kami ingin demokrasi kita berakhlaqul karimah. Akhlak ini perilaku kolektif yang ditunjukkan ke demokasi sejuk. Cool, teduh, santai," ajak Sandi di Kompleks Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
Oleh karena itu, Sandi meminta jangan sampai tidak sportif dalam berdemokrasi. Ia berharap Indonesia dengan keberagamannya tidak terpecah belah. Kemudian dengan demokrasi yang sejuk dapat memberikan ruang dan inovasi-inovasi. Maka dari itu, dia setuju dengan gerakan #2019DemokrasiSejuk.
"Hari ini kita launching komunitas indonesia tersenyum, yang mengusung tagline hastag 2019 demokrasi sejuk karena kita ingin demokrasi yang sesuai dengan harapan masyarakat," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Bahkan Sandi juga meminta agar masyarakat tidak mengumpati masa lalu. Justru, kata Sandi, masyatakat harus mampu mengubah perilaku serta tidak baper (bawa perasaan). Justru semuanya harus menghargai yang sekarang memimpin dengan segala keterbatasannya sudah berupaya menghadirkan kebaikan untuk negeri. "Tetapi kedepannya insya Allah Indonesia lebih baik lagi, kita perbaiki arah pembangunan ini," kata Sandi.