Rabu 12 Sep 2018 22:12 WIB

LRT Velodrome Beroperasi Awal Tahun 2019

Gubernur bersama masyarakat mencoba uji coba LRT secara terbatas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kereta Light Rail Transit (LRT) saat uji coba LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (12/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kereta Light Rail Transit (LRT) saat uji coba LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Velodrome Rawamangun rencananya akan dioperasikan awal tahun 2019. "Barusan tadi kita mencoba LRT Jakarta, dan berharap nanti seluruh proses konstruksinya sesuai jadwal," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Rabu (12/9).

Anies menjelaskan, kriteria utama setiap  membangun sesuatu adalah on schedule(sesuai jadwal), on budget(sesuai anggaran), on quality (mutunya terjamin). Mudah - mudahan semuanya bisa tercapai," kata Anies.

Gubernur bersama masyarakat mencoba uji coba LRT secara terbatas dari Peninjauan tersebut dimulai dari stasiun Velodrome hingga Stasiun Kelapa Gading Mall, Jakarta Utara.

Dalam peninjauannya, Anies menekankan pentingnya pembangunan transportasi LRT Jakarta yang terintegrasi dengan seluruh proses konstruksi pembangunan moda transportasi yang ada di DKI Jakarta.

"Pembangunan transportasi semacam ini harus benar-benar terintegrasi dengan semua konstruksi yang sedang berjalan di Jakarta. Jadi, kita harus memastikan pembangunan ini tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, perlu duduk bersama semuanya lalu diputuskan sama-sama," kata Gubernur.

Ia melanjutkan "Jadi dari stasiun velodrome ini nanti kita akan pastikan tersambung dengan BRT yang lokasinya tidak jauh dari sini. Dengan begitu, warga Jakarta yang gunakan kendaraan umum bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain".

Selain itu,  juga menekankan agar setiap moda transportasi yang dibangun,  baik LRT, MRT, maupun BRT, mampu memunculkan interaksi antar warga.

"Dan ini dari awal kita sampaikan bahwa alat transportasi lebih dari sekedar memindahkan badan atau penduduk, tapi ini adalah alat interaksi antar warga. Karena itu LRT, MRT, BRT rancangannya, termasuk stasiunnya, haltenya, itu harus memungkinkan munculnya interaksi antarwarga," katanya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement