REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengungkapkan, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta menjadi lokasi dengan harga perumahan tertinggi di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil riset House Price Index (HPI) yang diluncurkan oleh BTN.
Berdasarkan hasil riset tersebut, tercatat empat provinsi yang berada diatas HPI nasional yakni Kepulauan Riau dengan indeks 215,43, disusul oleh DKI Jakarta dengan indeks 189,2. Kemudian Jawa Timur dengan indeks 173,34, dan Banten dengan indeks 189,2.
"HPI di Kepulauan Riau rata-rata pertumbuhannya sebesar 20,09 persen, didorong perkembangan properti di Batam," ujar Maryono, Kamis (13/9).
Maryono menambahkan, Batam menjadi kabupaten yang mencatatkan HPI sebesar 223,76, tertinggi kedua setelah kabupaten Jember yang mencapai 229,4. Ke depan, Maryono memprediksi HPI akan terus meningkat meski pertumbuhan harga rumah cenderung melambat.
Melambatnya pertumbuban harga rumah disebabkan oleh faktor supply dan demand, tingkat suku bunga kredit, dan ketersediaan properti. Namun, Maryono menilai, permintaan rumah masih cukup tinggi di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebab, backlog per Juni 2016 di kedua provinsi tersebut masih tinggi yakni masing-masing 860.385 unit dan 1.013.624 unit.
Adapun, HPI nasional terus menanjak. Berdasarkan data per Juni 2018, indeks harga properti nasional tercatat mencapai 155,26 dengan pertumbuhan 7,23 persen (year on year). Indeks ini meningkat dibandingkan Juni 2017 sebesar 145,15 dan lebih tinggi dibandingkan Juni 2016 yang mencapai 135,22.
Berdasarkan olahan data BTN, harga tipe rumah kecil yakni 21-36 sejak Januari 2014 mencapai indeks tertinggi yakni 167,74. Sedangkan, tipe rumah 45 dan 70 masing-masing mencatatkan indeks sebesar 143,97, dan 141,20.
"Ini menggambarkan kemungkinan terkait daya beli masyarakat, dan permintaan dari masyarakat menengah ke bawah," kata Maryono.